Profil Johan Cruyff: 'Otak' Total Football dan Tiki-Taka
Kamis, 25 Apr 2019 15:10 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Sosok Johan Cruyff akan selalu dikenang pelaku maupun pencinta si kulit bundar di seluruh penjuru dunia. Pria bernama lengkap Hendrik Johannes Cruijff itu adalah salah satu pemain dan pelatih terbaik di masanya.Saat masih aktif sebagai pemain Cruyff akrab dengan klub yang punya nama besar macam Ajax Amsterdam hingga Barcelona. Sukses besar pun diraihnya saat berseragam Ajax dengan mempersembahkan delapan gelar Eredivisie plus tiga gelar kompetisi paling elite Eropa (sekarang Liga Champions).
Gelimang prestasi di level klub membuat sosok Cruyff begitu disegani, termasuk saat membela timnas Belanda. Ia kerap disebut sebagai bintang besar sepak bola pertama yang berasal dari Eropa.
Pertunjukan mengolah si kulit bundar pernah ditunjukkan Cruyff di Piala Dunia 1974, tepatnya saat menghadapi Swedia di Stadion Westfalen, Dortmund, Jerman, 19 Juni 1974.
Cruyff membuat bek timnas Swedia, Jan Olsson, terkecoh dengan gerakan yang kemudian tersohor dengan sebutan 'Cruyff Turn' di pertengahan babak pertama. Saat Belanda sedang membangun serangan lewat sayap kiri, Cruyff berhadapan satu lawan satu dengan Olsson yang menjaganya dengan ketat.
Bola lantas bergerak dengan perlahan melewati belakang tumit kaki kiri Cruyff dan membuat Olsson mati langkah, oleng, dan hampir terjatuh.
Tak berselang lama, Cruyff buru-buru masuk ke kotak penalti dan memberikan umpan yang sayangnya gagal disambut rekan setim sehingga gagal terjadi gol. Pertandingan kemudian berakhir dengan skor imbang tanpa gol.
Sayang karier Cruyff yang luar biasa di timnas Belanda tidak berujung gelar di pentas internasional. Prestasi terbaik Cruyff bersama tim Oranye adalah runner-up Piala Dunia 1974 dan peringkat ketiga di Piala Eropa 1976.
Lanjutkan Fondasi Barcelona
Barcelona mungkin tidak sehebat sekarang jika bukan karena Cruyff. Ia bersama pelatih Barcelona, Rinus Michels, mampu menyempurnakan taktik Total Football di klub asal Spanyol tersebut.
Total Football merupakan taktik di mana semua pemain bertukar posisi secara konstan sambil menekan pemain lawan yang menguasai bola. Taktik ini yang kemudian digunakan Michels untuk mengakhiri puasa gelar Barca di liga domestik yang terakhir kali diraih musim 1959/1960.
Perlu menunggu hingga pekan kedelapan bagi Michels untuk bisa memainkan Cruyff. Sebelum pekan ke delapan itu, Barcelona sulit naik ke-10 besar dan hanya meraih dua kemenangan.
Peruntungan tim Catalonia berubah setelah Cruyff bermain. Barcelona bangkit dan bertahan di peringkat pertama klasemen sejak pekan ke-13 hingga akhir musim.
Cruyff juga membantu Michels menghancurkan rival abadi Barcelona, Real Madrid, di Santiago Bernabeu dengan skor 5-0 pada 17 Februari 1974.
Musim pertama Cruyff bersama Barcelona pun berakhir dengan trofi La Liga. Ia bermain sebanyak 26 kali, dengan 23 di antaranya bermain penuh.
Cruyff mengantarkan Barcelona jadi penguasa Liga Spanyol dari musim 1990/1991 sampai 1993/1994. Satu gelar Liga Champions musim 1991/1992 juga berhasil dipersembahkan pria yang pernah tiga kali meraih gelar Ballon d'Or semasa aktif sebagai pemain.
Pada hari ini, 25 April 2019, bertepatan dengan kelahiran Cruyff. Ia meninggal di usia 68 pada 24 Maret 2016 setelah lama berjuang melawan penyakit kanker paru-paru. (map/jal)
ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
EDUSPORTS: 5 Peraturan Sepak Bola yang Jarang Diketahui
Olahraga • 2 jam yang laluTimnas Indonesia U-17 Tiba di Qatar, Disambut Meriah
Olahraga • 4 jam yang laluJadwal Siaran Langsung 3 Wakil Indonesia di Semifinal Hylo Open
Olahraga • 1 jam yang laluSkandal Kasus Judi, Turki Hukum 149 Wasit
Olahraga • 2 jam yang laluDettwiler Sempat Henti Jantung usai Kecelakaan Horor Moto3 Malaysia
Olahraga • 59 menit yang laluLAINNYA DARI DETIKNETWORK