Jakarta, CNN Indonesia --
Tottenham Hotspur menyingkirkan
Ajax Amsterdam dari Liga Champions tanpa menggunakan taktik bermain saat kedua tim tampil di leg kedua semifinal di Stadion Johan Cruijff Arena, Kamis (9/5) dini hari WIB.
Ajax mendominasi pertandingan di babak pertama. Tim asuhan Erik Ten Hag itu unggul 2-0 sebelum turun minum berkat gol Matthijs de Ligt (5') dan Hakim Jizeych (35').
Kendati demikian, tertinggal 0-2 tidak membuat mental Tottenham mengendur di babak kedua. The Lilywhites justru tampil impresif dengan bisa membalikkan kedudukan di babak kedua lewat hattrick Lucas Moura (55', 59', dan 90+6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gelandang Tottenham lainnya, Christian Eriksen, menyebut performa timnya di babak kedua tidak lagi berdasarkan taktik dari manajer Mauricio Pochettino.
"Itu bukan penampilan berdasarkan taktik. Itu lebih dari sekadar bertarung, lebih dari penampilan dengan hati, dan itulah bagaimana kami memenangi pertandingan tersebut," kata Eriksen kepada BT Sport dikutip dari
Independent.
 Tottenham membalikkan kedudukan di babak kedua. (Reuters/Matthew Childs) |
Di mata Eriksen manajer Pochettino tidak memberikan perubahan besar dalam skema bermain Tottenham di babak kedua. Skuat Tottenham hanya mencoba memberikan perlawanan saat memiliki kesempatan.
"Kami tidak dapat melihat diri kami di cermin jika tertinggal tiga atau empat nol hari ini. Kami harus melawan balik, tidak ada pilihan lain," tutur gelandang 27 tahun itu.
Eriksen yang juga mantan pemain Ajax menilai timnya sempat terpuruk saat tertinggal 0-2. Namun setelah memenangi laga 3-2, Eriksen menyebut klub asal London itu beruntung.
"Saya merasa kasihan pada Ajax, mereka memainkan pertandingan yang sangat bagus melawan kami," ucap Eriksen.
"Pada akhirnya kami hanya beruntung bisa mencetak gol. Ini melegakan, karena kami telah berjuang, dan saya pikir ini adalah mimpi bagi semua orang untuk berada di final Liga Champions," Eriksen menambahkan.
(sry/jal)