Jakarta, CNN Indonesia -- Markas
Manchester United tidak lagi angker bagi klub-klub lawan di
Liga Inggris maupun daratan Eropa lainnya sejak era
Sir Alex Ferguson.
Statistik menunjukkan, Man United tak lagi tampil impresif di Stadion Old Trafford selama enam musim beruntun sejak 2012/2013.
Pada masa-masa terakhir Ferguson di kursi manajer, Man United masih teratas dalam klasemen Liga Inggris khusus di laga kandang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setan Merah meraup 48 poin dari 19 pertandingan saat itu di stadion yang dikenal sebagai 'Theatre of Dreams' bagi para fan mereka.
Meski kalah tiga kali, Man United meraih 16 kemenangan kandang. Man City yang saat ini menjadi juara Liga Inggris membuntuti di peringkat kedua pada musim tersebut.
Usai era Ferguson tepatnya ketika The Red Devils di bawah kendali David Moyes pada musim 2013/2014, Man United jeblok di laga kandang. Paling mencolok adalah tujuh kali kekalahan yang diderita MU di laga kandang. Mereka berada di urutan kesembilan klasemen akhir khusus pertandingan-pertandingan di rumah sendiri.
Dari 19 laga kandang, MU hanya mendulang 30 poin dan berada pada urutan ketujuh. Perolehan tersebut bahkan di bawah Stoke City yang meraih 36 poin atau 10 kali menang dan enam kali imbang.
 Musim 2012/2013 menandai era terakhir Sir Alex Ferguson di Manchester United. (Foto: AFP PHOTO/GLYN KIRK) |
Pada musim 2014/2015 saat kursi manajer diisi sementara oleh Ryan Giggs kemudian masuk Louis van Gaal, Setan Merah juga tak gereget di kandang sendiri.
Man United menderita tiga kali kekalahan di Old Traffford meski menang 14 kali dan dua kali imbang. Mereka menempati peringkat ketiga dengan hanya mendulang 44 poin di klasemen laga kandang Liga Inggris musim itu.
Penampilan Man United di musim berikutnya mengalami peningkatan dengan catatan 12 kemenangan, enam imbang, dan hanya sekali kalah dengan 41 poin di laga kandang. Namun, Setan Merah yang berada di peringkat kedua masih di bawah Leicester City dengan mendulang 42 poin.
Penampilan kandang Setan Merah kembali mengalami penurunan drastis sejak ditangani Jose Mourinho pada musim 2016/2017. Mereka hanya meraih delapan kemenangan, 10 kali imbang, dan sekali kalah atau mengantongi 34 poin. MU saat itu hanya menduduki peringkat ketujuh klasemen laga kandang.
Performa mereka kembali menanjak pada laga kandang di musim 2017/2018. Setan Merah meraih 15 kemenangan, dua imbang dan dua kali kalah dengan mengantongi 43 poin di urutan ketiga klasemen laga kandang.
MU kembali jeblok di laga kandang pada musim 2018/2019 atau masa transisi dari Mourinho ke Ole Gunnar Solskjaer. Mereka hanya meraih 10 kemenangan, enam imbang, dan tiga kali kalah.
Man United hanya mampu berada di urutan keenam klasemen laga kandang dengan hanya meraih 36 poin.
(bac/ptr)