Jakarta, CNN Indonesia -- Legenda balap
Formula 1, Niki Lauda, meninggal di usia 70 tahun, Senin (20/5) waktu setempat.
Kabar meninggalnya peraih tiga gelar juara dunia F1 itu diberitahukan oleh pihak keluarga. Sebelumnya, Lauda sempat menjalani operasi transplantasi atau cangkok paru-paru pada Agustus 2018.
"Dengan kesedihan mendalam, kami mengumumkan bahwa Niki telah meninggal dalam damai," bunyi pernyataan resmi keluarga seperti dikutip dari The Guardian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pencapaiannya yang unik sebagai seorang atlet dan pengusaha, serta dia akan terus diingat. Dia merupakan anutan bagi kita semua, seorang suami, ayah, kakek yang penuh kasih dan perhatian."
 Niki Lauda berhasil meraih tiga gelar juara dunia selama balapan Formula 1. (TOBIAS SCHWARZ / AFP) |
Ucapan duka juga datang dari McLaren, tim yang pernah dibela Lauda. Tim yang bermarkas di Inggris itu turut merasakan kesedihan yang mendalam.
"Niki akan selamanya ada di hati kami dan abadi dalam sejarah kami," kicau akun resmi McLaren di Twitter.
Di awal tahun ini, Lauda sempat dirawat di rumah sakit yang berada di Vienna karena flu. Pria asal Austria itu masuk rumah sakit lima bulan setelah operasi cangkok paru-paru.
Lauda mendapatkan donor paru-paru pada 2 Agustus tahun 2018. Sebelum itu, ia sudah dua kali menjalani transplantasi paru-paru tahun 1997 dan 2005 lalu.
Saudara laki-laki Lauda, Florian, mendonorkan organ paru-paru untuk operasi pertama. Delapan tahun berselang, istrinya Brigit mendonorkan organ paru-paru untuk operasi kedua.
Lauda merupakan salah satu pebalap terbaik yang pernah ada dalam sejarah F1. Lauda memenangi dua gelar juara dunia tahun 1975 dan 1977 bersama Ferarri, serta satu gelar lainnya didapat saat membela McLaren tahun 1984.
(jal/bac)