Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan pemain Juventus,
Andrea Pirlo, mengaku tak terkesan dengan gestur penyerang
Liverpool,
Divock Origi, saat mengalahkan
Tottenham Hotspur 2-0 pada final
Liga Champions di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid, Sabtu (1/6) lalu.
Origi masuk di babak kedua menggantikan Roberto Firmino yang tampil sebagai starter meski baru pulih dari cedera. Origi berhasil menjawab kepercayaan Juergen Klopp dengan mencetak gol kedua The Reds ke gawang Tottenham pada menit ke-87.
Mantan pemain Lille itu mencetak gol menggunakan kaki kiri yang mengarah ke pojok gawang Hugo Lloris. Gol itu berawal dari bola liar hasil tendangan James Milner yang mengarah ke kakinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Pirlo memiliki pandangan yang berbeda terhadap Origi di laga final itu. Menurut Pirlo penampilan Origi sangat buruk sejak masuk ke lapangan. Dengan performa buruk tersebut para pemain Liverpool lain layak menghukum Origi jika tidak bisa mencetak gol ke gawang Tottenham.
"Origi sangat buruk," ujar Pirlo kepada Sky Sport Italia seperti dilansir
Daily Mail.
 Divock Origi mencetak satu gol untuk Liverpool di final Liga Champions. (REUTERS/Kai Pfaffenbach) |
"Dia masuk dalam sebuah pertandingan penting dengan sikap yang seperti itu. Jika saja dia tidak mencetak gol, mereka sudah seharusnya menendang dia."
Gol ke gawang Tottenham merupakan yang ketiga bagi Origi di Liga Champions musim ini. Dua gol lainnya dijaringkan Origi ke gawang Barcelona saat menang 4-0 pada leg kedua semifinal.
Origi jadi salah satu pemain yang memiliki peran penting di balik keberhasilan Liverpool. Meski hanya bermain delapan kali dan mendapat menit bermain 215 menit, Origi mampu mencetak gol-gol penting.
Gol di partai puncak juga menorehkan sejarah tersendiri bagi Origi sebagai pemain Belgia kedua setelah Yannick Carrasco yang mencetak gol di partai final Liga Champions.
Catatan spesial Origi lainnya adalah mencetak tiga gol di Liga Champions dari tiga tembakan ke gawang atau dengan akurasi 100 persen.
(jal)