Jakarta, CNN Indonesia -- Pebalap tim Ducati,
Andrea Dovizioso, belum pernah memenangi persaingan gelar juara dunia
MotoGP, namun Aleix Espargaro lebih memilih Dovi menjadi anutan ketimbang
Marc Marquez yang menguasai lintasan balap motor kelas premier sejak 2013.
Espargaro bukan pebalap baru di MotoGP. Boleh dibilang seangkatan dengan Dovizioso. Kendati terpaut usia empat tahun, keduanya tidak berjarak terlalu jauh dalam debut di MotoGP.
Setelah Dovi memacu motor Honda di kelas MotoGP 2008, setahun berselang Espargaro menjalani balapan pertama di MotoGP bersama tim Ducati.
Hampir 10 tahun bersaing di lintasan yang sama, Espargaro menilai Dovizioso cukup pantas dijadikan contoh.
 Andrea Dovizioso menempati peringkat kedua di klasemen sementara pebalap MotoGP 2019. (AP Photo/Antonio Calanni) |
"Saya suka mengacu pada Andrea Dovizioso. Dia adalah contoh terbaik untuk dilihat dan diingat. Kariernya membuat saya terpesona. Saya menyukainya. Saya mengagumi kepintaran dia, kalem dan tenang," kata Espargaro dikutip dari
Speedweek.
"Dia memiliki kesempatan untuk tampil lebih baik di Ducati pada setiap tahun. Dia tidak pernah peduli siapa yang menjadi rekan satu timnya. Andrea Iannone pernah bersaing dengannya. Jorge Lorenzo juga tampil kuat di tahun 2018. Tetapi Dovi selalu fokus pada dirinya dan pekerjaannya," sambung pebalap asal Spanyol itu.
Espargaro pun mengapresiasi kemampuan Dovizioso tampil konsisten dalam persaingan gelar juara, khususnya sejak musim balap 2017.
"Selain Marc Marquez, yang selalu tampil menjadi yang terbaik sejak 2013, Dovi adalah salah satu pebalap terbaik. Dia dua kali menjadi runner-up, dia juga menjadi penantang juara lagi tahun ini. Dia selalu menyelesaikan balapan. Dovi meraih lima atau enam kemenangan tiap musim," sambung Espargaro yang kini membela tim Aprilia Racing Team Gresini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(nva/jal)