Fakhri Iri dengan Kekompakan Timnas Indonesia U-19

CNN Indonesia
Kamis, 27 Jun 2019 13:37 WIB
Pelatih Fakhri Husaini iri dengan kekompakan skuat Timnas Indonesia U-19. Saat berusia remaja Fakhri tidak pernah bermain bola dengan teman sebayanya.
Fakhri Husaini lebih banyak bermain sepak bola dengan orang tua saat masa remaja. (CNN Indonesia/Arby Rahmat Putratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih Fakhri Husaini iri dengan kekompakan skuat Timnas Indonesia U-19. Saat berusia remaja Fakhri tidak pernah bermain bola dengan teman sebayanya, seperti para pemain Timnas Indonesia U-19 saat ini.

Di Timnas Indonesia U-19, Fakhri mengganti Indra Sjafri yang kini menangani Timnas Indonesia U-23. Saat ini ia sedang membentuk tim untuk berlaga pada Piala AFF U-18 2019 pada 5-18 Agustus di Vietnam.

Selain itu Fakhri juga mempersiapkan tim untuk Kualifikasi Piala Asia U-19 2020, 2-10 November 2019 mendatang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantaran sering menangani tim nasional usia dini, Fakhri menyebut ada perbedaan yang besar antara masa remaja dahulu dengan para pemain Timnas Indonesia U-19 yang kini ia tangani. Para pemain Timnas Indonesia U-19 diklaim Fakhri memiliki banyak teman sebaya dalam bermain dan kompak di setiap kegiatannya.

"Karena ketika saya seumur mereka, saya tidak pernah mendapat teman seperti mereka. Saya bermain sama karyawan [orang dewasa]. Saya membayangkan itu, duduk dan membayangkan ketika saya berusia 16 tahun," kata pelatih 53 tahun tersebut kepada CNNIndonesia.com.

Fakhri Husaini merasa masa remajanya tidak seperti anak-anak Timnas Indonesia U-16.Fakhri Husaini merasa masa remajanya tidak seperti anak-anak Timnas Indonesia U-16. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama H)
Dalam wawancara eksklusif dengan CNNIndonesia.com di Cikarang beberapa waktu lalu, pria kelahiran 27 Juli 1965 ini berbagi cerita tentang kehidupan sepak bolanya di Lhokseumawe, Aceh, sekitar 40 tahun silam.

Ketika tinggal di kompleks perumahan PT Arun Batuphat, Fakhri mengatakan tidak banyak anak-anak yang gemar bermain sepak bola. Bahkan, ia paling muda ketika di antara pemain lain di kompleks tersebut.

"Akhirnya karena tidak ada anak-anak, saya main dengan orang tua. Ketika SMP, saya sudah main dengan para senior itu," ucap dia.

"Ketika SMA tidak ada juga [yang suka sepak bola]. Mungkin hanya satu atau dua orang, selebihnya adalah senior seperti karyawan PKT. Kami bermain sepak bola di kompleks perumahan karyawan, mungkin anak-anak karyawan merasa sepak bola bukan olahraga mereka kali ya?" Fakhri melanjutkan.

Kini, karena kecintaannya terhadap sepak bola Fakhri sampai rela kehilangan jabatan struktural di tempatnya bekerja di PT Pupuk Kaltim demi menangani Timnas Indonesia U-19.

"Ini konsekuensi yang harus saya terima. Kemarin saya Kepala Bagian Superintendent Bina Wilayah CSR, itu setingkat Eselon III. Sekarang saya Staf bidang CSR. Saya sebagai warga negara, ini [pelatih Timnas Indonesia U-19] panggilan negara dan tak mungkin bisa tolak itu," ujar Fakhri. (map/jal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER