Jakarta, CNN Indonesia -- Pebalap dari Team Sapura Cycling, Marcus Culey, menjadi yang tercepat di etape ketiga
Tour d'Indonesia 2019, Rabu (21/8). Menempuh jarak 193 kilometer dari Jatim Park 3 di Batu menuju Alun-alun Jember, pebalap asal
Australia itu mencatatkan waktu 4 jam 15 menit 36 detik.
Culey finis pertama usai meninggalkan empat pebalap lain yang berada di grup terdepan. Jauhnya jarak dengan pebalap lain saat memasuki finis membuat Culey sempat melakukan aksi berjoget di atas sepeda tanpa khawatir bakal disusul para rival.
Menyusul di belakang Culey ada empat pebalap lain, yakni Rohan Du Ploy (ProTouch Cycling Team), Yudai Arashiro (Kinan Cycling Team) dari Jepang, Dylan McKenna (XSpeed United Continental), serta pebalap Olivers Real Food Racing Team yang memenangi etape pertama, Angus Lyons.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya dan teman saya pernah membahas soal selebrasi itu. Saya sudah berjanji kalau menang akan melakukan selebrasi itu. Rute hari ini menurun sejak awal jadi breakaway sudah terjadi sejak awal. Dibanding etape ketiga ini, etape pertama lebih sulit. Tapi besok di etape keempat bakal jadi yang paling sulit," ujar Culey.
Sementara itu, finis di drup terdepan membuat Lyons menggeser Ryan Vogt sebagai pemegang green jersey atau pemimpin klasemen pebalap sementara di Tour d'Indonesia 2019. Saat ini Lyons mencatatkan waktu 12 jam 5 menit dan 47 detik di tiga etape yang sudah dilalui atau selisih 2 menit 7 detik dari Roth yang turun ke posisi kedua.
 Ilustrasi Tour d'Indonesia 2019. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan) |
Pebalap Singapura dari Trengganu Cycling Team, Goh Choon Juat masih menjadi pebalap Asia terbaik di tiga etape Tour d'Indonesia 2019 dengan catatan waktu total 12 jam 8 menit 54 detik. Sedangkan Muhammad Abdurrohman dari KFC Cycling Team menggeser Aiman Cahyadi yang sebelumnya meraih gelar pebalap Indonesia terbaik.
Untuk pebalap sprint terbaik atau Red Jersey diraih Rohan Du Ploy yang mengambil semua poin teratas di tiga kategori sprint intermediate di sepanjang etape ketiga, yakni di kilometer 47.9, kilometer 94,6 dan terakhir di depan Kantor Kabupaten Lumajang. Sedangkan Blue Jersey atau King of Mountain diambil Thomas Lebas dari Kinan Cycling Team.
Projo Terhenti di Etape 3Pebalap Timnas Indonesia, Projo Waseso dipastikan tidak bisa menyelesiakan balapannya sampai di etape kelima Tour d'Indonesia 2019. Di etape ketiga, Projo mengalami insiden yang membuat telapak tangan kiri di dekat bagian jari manisnya mengalami dislokasi.
Insiden yang terjadi di kilometer 52 itu bermula ketika ada dorongan angin dari sebelah kiri yang membuat rombongan pebalap bergeser ke kanan. Namun, karena lebih mengutamakan keselamatan penonton yang ada di sebelah kanan Projo lengah dengan lubang yang di jalan.
"Kalau penonton kenapa-kenapa saya yang salah. Awalnya saya juga tidak sadar kalau tangan dislokasi. Setelah kena lubang, saya tahu velg patah tapi saya masih berusaha masuk ke grup lagi. Saya tetap paksakan balapan karena punya target di etape ini. Tapi dokter Andika putuskan saya tidak bisa lanjut, kemudian setelah itu saya naik ambulans." kata Projo.
Projo mengaku kecewa karena tidak bisa lagi melanjutkan balapannya di Tour d' Indonesia 2019. Terlebih, ia punya ekspektasi tinggi bisa naik podium di etape ketiga ini.
Selain Projo, pebalap Timnas Indonesia lainnya, Delton Nur Arif Prayogo juga mengalami insiden usai bersenggolan dengan pebalap dari Trengganu Cycling Team. Hal itu membuat sepeda Delton mengalami kerusakan sampai harus kali dua mengganti sepedanya. Beruntung, ia masih bisa menyelesaikan balapan sampai finis.
"Kaki saya luka, tangan saya juga. Tapi saya masih bisa ikut balapan besok. Kalau sepedanya tidak bisa [dipakai], masih ada sepeda cadangan yang bisa saya pakai," ucap Delton.
(ttf/ptr)