Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia disebut telah mengirimkan dokumen wajib untuk mengikuti
bidding tuan rumah
Piala Dunia U-20 2021. Hal itu diungkapkan Sesmenpora, Gatot S Dewa Broto di Kantor Kemenpora, Kamis (29/8).
Gatot menyebut dokumen tersebut sudah dikirimkan
PSSI kepada FIFA pada, Rabu (28/8) malam. Dokumen wajib yang turut disertakan yakni pernyataan resmi berupa dukungan dari Presiden RI
Joko Widodo yang sudah ditandatangani per 7 Agustus 2019.
"Selain itu juga diserahkan dokumen dari Pak Kapolri itu terkait jaminan keamanan. Ditambah dokumen dari Hanif Dhakiri sebagai Menteri Ketenagakerjaan tentang pekerja asing, kemudian dari Kementerian Hukum dan HAM terkait dengan masalah HAKKI dan hal-hal yang terkait masalah hukum."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian dokumen yang terkait dengan IT dan masalah telekomunikasi yang sudah ditandatangani Pak Rudiantara [Menteri Komunikasi dan Informatika]. Dan terakhir kemarin sore juga disertakan tanda tangan dari Bu Sri Mulyani [Menteri Keuangan] terkait dua hal: pajak dan
foreign exchange [transaksi mata uang asing]," ucap Gatot.
Dokumen-dokumen tersebut dianggap Gatot juga sebagai salah satu bukti keseriusan Indonesia untuk turut ikut dalam bidding tuan rumah Olimpiade 2032 serta seandainya PSSI maju di bidding Piala Dunia 2034.
Selain dokumen yang sifatnya wajib, PSSI disebut Gatot mengirimkan dokumen lain yang bersifat sekunder, termasuk City Contract dari Gubernur DKI, Anies Baswedan dan kepala daerah lain yang stadionnya bakal digunakan untuk menggelar pertandingan Piala Dunia U-20 2021 nantinya.
 Ilustrasi laga Piala Dunia U-20. (Foto: Carlos Sarraf) |
"Kemarin saya juga sudah mendapatkan tanda tangan jaminan dari pemerintah untuk mengusulkan penambahan jika ada dokumen yang masih kurang. Itu jadi jaminan pemerintah buat PSSI ke FIFA," terangnya.
Gatot menambahkan kabar baik lain adalah dukungan dari Myanmar dan Thailand untuk memberikan suaranya kepada PSSI menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 sebagai solidaritas negara ASEAN.
Myanmar dan Thailand memutuskan untuk mundur. Sedangkan Brasil, Peru serta kelompok negara Arab yaitu Uni Arab Emirates, Arab Saudi dan Bahrain tetap maju sebagai pesaing Indonesia dalam
bidding.
[Gambas:Video CNN]"Pekan ini kami, melalui Pak Menpora akan mengirimkan surat ke Ibu Menlu [Menteri Luar Negeri] dengan harapan Ibu Menlu akan memerintahkan seluruh Duta Besar negara yang berpotensi atau berlawanan untuk memberikan suara ke Indonesia. Nanti Dubes-dubes itu yang akan membujuk federasi sepak bola di negaranya masing-masing untuk memberikan suaranya buat Indonesia," kata Gatot.
Pemerintah juga sudah menanyakan kepada PSSI untuk memberitahukan kepada FIFA untuk meminta revisi kontrak jika nantinya Indonesia terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. Revisi itu diperlukan kalau nantinya ada perubahan kepemimpinan dalam Kementerian dan Lembaga yang sebelumnya sudah memberikan jaminannya, seperti yang dilakukan ketika Asian Games 2018 lalu.
"Kami berharap rangkaian keputusan yang baru akan diketahui di minggu keempat September ini bisa berjalan dengan baik. Jika nanti terpilih, kami tidak ingin PSSI merasa sendiri karena ini sudah bukan
gawe-nya PSSI lagi, tapi ini sudah masuk hajatnya Indonesia."
"Jadi kalau nanti sudah benar-benar menang bidding, kami akan usulkan semacam Inpres [Instruksi Presiden] supaya Kementerian dan Lembaga bisa menjalankan tugas pokoknya," ujar Gatot.
(ttf/bac/nva)