Jakarta, CNN Indonesia -- Keegoisan
Mohamed Salah yang berujung kemarahan
Sadio Mane dalam pertandingan melawan Burnley di pekan keempat Liga Inggris, Sabtu (31/8), dianggap bagus untuk
Liverpool.
Dalam laga di Stadion Turf Moor tersebut The Reds menang telak 3-0 lewat gol bunuh diri Chris Wood, Mane, dan Roberto Firmino.
Tetapi, kemenangan Liverpool tersebut sedikit ternoda dengan kemarahan Sane di bangku cadangan Liverpool. Sane mengamuk usai diganti manajer Juergen Klopp di menit ke-85.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sane marah-marah di hadapan rekan setimnya dan juga ofisial Liverpool di bangku cadangan. Sejumlah sumber menyebutkan Salah berang dengan sikap Mohamed Salah yang tidak mengoper bola kepadanya saat di kotak penalti Burnley di menit ke-84.
Karena keegoisan Salah, Liverpool gagal menambah gol. Padahal ketika Salah memegang bola, Mane sudah dalam posisi bebas dan berpeluang besar menambah skor untuk tim tamu.
 Keegoisan Mohamed Salah di menit ke-84 gagal berujung gol untuk Liverpool. (Anthony Devlin/PA via AP) |
Mantan penyerang Stoke City dan Burnley, Jon Walters, menyebut sikap Salah yang serakah dan berbuntut kemarahan Mane sudah benar serta bagus untuk Liverpool.
[Gambas:Video CNN]"Hal yang bagus bahwa striker seperti itu [egois] dengan pemain lain. Liverpool punya tim yang bagus sehingga akan segera dilupakan," kata Walters kepada Sky Sports dikutip dari
Express.
"Tidak ada keraguan bahwa Mohamed Salah menginginkan gol, tetapi penting untuk memiliki kompetisi itu di tim Anda," ucap Walters menambahkan.
Di mata Walters, setiap pelatih atau manajer akan selalu menginginkan dua atau tiga penyerang mereka selalu terpacu mencetak gol.
"Anda tidak hanya menginginkan satu dan beberapa pemain senang karena tidak mencetak gol, Anda ingin mereka semua terpacu," tutur Walters.
(sry/nva)