Jakarta, CNN Indonesia -- Persaingan ketat di sektor ganda putra
badminton diyakini Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PBSI Susy Susanti membantu pihaknya menentukan wakil terbaik untuk
Olimpiade 2020 di Tokyo.
Saat ini ada tiga pasangan ganda putra Indonesia yang berpeluang tampil di Tokyo, yaitu Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Sektor ganda putra dikatakan Susy akan tetap menjadi andalan untuk menjaga tradisi emas bulutangkis di olimpiade.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami ingin menjaga tradisi emas, terutama di sektor ganda putra yang memang menjadi andalan," kata Susy dikutip dari
Antara.
"Keberadaan tiga pasangan ganda putra andalan ini bikin kita cukup aman, cukup membantu memperbesar peluang kita juga," ujarnya menambahkan.
 Marcus/Kevin bercokol di peringkat pertama dunia. (Foto: Dok. Humas PBSI) |
Marcus/Kevin saat ini bercokol di peringkat pertama dunia, diikuti Fajar/Rian peringkat ketujuh dan Hendra/Ahsan peringkat kesembilan.
Hanya dua pasangan yang diperbolehkan mewakili Indonesia berlaga di Olimpiade 2020.
[Gambas:Video CNN]"Buat PBSI siapapun yang lolos dan berangkat nanti sudah pasti yang terbaik. Jadi kami biarkan dulu bersaing satu sama lain, mencari poin sebanyak-banyaknya. Nanti akhir April 2020 mungkin baru kelihatan."
"Secara peringkat juga masih bersaing. Yang jelas sebelum memutuskan PBSI akan ada rapat terakhir dengan pertimbangan siapa yang lebih berpeluang dan sebagainya. Masih lama," ujar Susy.
Sejak badminton resmi dipertandingkan di Olimpiade 1992 Barcelona tradisi emas bulutangkis hampir selalu terjaga tiap empat tahunan, kecuali pada 2012 di London.
Terakhir pada Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, emas dipersembahkan oleh pasangan Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad lewat nomor ganda campuran.
(ant/bac)