Jakarta, CNN Indonesia -- Perjuangan
Mohammad Ahsan/
Hendra Setiawan untuk bisa juara
Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019 tidak mudah, hal itu yang dilihat oleh Sandra Arief dan Christine Novitania.
Semenjak keluar dari pelatnas dan memutuskan untuk menjadi atlet pofesional, kehidupan Hendra di rumah disebut tidak mengalami perubahan drastis.
Usia yang makin matang juga membuat Hendra kian sadar untuk tidak mengurangi porsi latihan. Sebab, itu jadi salah satu faktor utama yang memengaruhi performanya bersama Ahsan di lapangan untuk bersaing dengan para pemain muda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hendra pernah bilang, kalau jadi atlet itu latihannya tidak boleh berkurang, harus dijaga. Tidur semua harus sama, meski profesional tapi tetep dijaga. Khawatir sih khawatir takut cedera, tapi kalau Hendra mengatasinya dengan cara pemanasannya yang ditambah," ungkap Sandra.
 Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan berhasil menjadi juara dunia untuk ketiga kalinya. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak) |
Gelar juara dunia 2019 menjadi yang keempat buat Hendra di sepanjang kariernya. Setelah pencapaian pertamanya bersama Markis Kido pada 2007, Hendra kembali meraih tiga sukses juara dunia lainnya bersama Ahsan, 2013, 2015 dan 2019.
Medali emas di Kejuaraan Dunia 2019 sekaligus menambah peluang Ahsan/Hendra untuk mencapai target lolos ke Olimpiade 2020 Tokyo. Hendra sudah pernah mencicipi medali emas Olimpiade bersama Markis Kido di Beijing 2008.
[Gambas:Video CNN]"Semoga saja bisa lolos ke Olimpiade. Soalnya Hendra sama sekali belum kepikiran pensiun. Pokoknya Hendra bilang, selagi dia masih bisa main, maksudnya bersaing dengan yang muda-muda, dia belum mau pensiun," tutur Sandra.
Senada, Christine Novitania istri dari Mohammad Ahsan mengaku bangga dengan pencapaian yang telah dibuat suaminya. Terlebih, raihan gelar juara dunia itu diraih ketika usia Ahsan/Hendra sudah tak lagi muda.
"Bangga ya, tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Saya tidak menyangka suami bisa jadi juara lagi. Saya juga bersyukur, di usia yang tidak muda lagi tapi masih bisa mengalahkan yang muda-muda," kata Christine.
Sebagai seorang istri, Christine mengaku masih melihat Ahsan berlatih cukup keras di usianya yang tak lagi muda. Ahsan menjaga pola hidup dan pola makan demi menjaga stamina serta fisik supaya tidak kedodoran, begitu juga dengan asupan makanan.
Rasa khawatir terus menyelimuti Christine saat Ahsan tengah tampil di pertandingan. Mulai dari khawatir takut kalah sampai khawatir takut sang suami mengalami cedera.
"Maunya kan sampai ke Olimpiade lagi, ya dia berusaha terus tapi kan yang menentukan Tuhan. Manusia berdoa, berusaha, latihan. Tapi umur juga kan tidak bisa seperti yang muda-muda, takut cedera nanti malah jadi lebih parah," ungkapnya.
(ttf/ptr)