
Analisis
Kenikmatan dalam Kebingungan Herry IP untuk Olimpiade 2020
Putra Permata Tegar Idaman, CNN Indonesia | Rabu, 28/08/2019 19:23 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Ganda putra badminton Indonesia jadi sektor yang paling siap dalam kurun waktu satu tahun jelang Olimpiade. Pelatih ganda putra, Herry Iman Pierngadi bakal bingung saat ia menikmati kehebatan-kehebatan pasukan ganda putra dalam kurun waktu satu tahun ke depan.
Nomor ganda putra Indonesia saat ini memiliki tiga ganda yang ada di posisi 10 besar dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Kevin/Marcus ada di posisi nomor satu dunia, Ahsan/Hendra berada di peringkat kedua, sedangkan Fajar/Rian ada di posisi keenam.
Kevin/Marcus adalah ganda putra yang paling dominan dalam tiga tahun terakhir gelaran seri turnamen BWF. Di akhir tahun, Minions selalu jadi ganda pengumpul gelar terbanyak.
Salah satu kelemahan Minions di balik kehebatan-kehebatan Minions adalah mereka selalu gagal dapat medali di tiga Kejuaraan Dunia yang diikuti.
Hal ini jelas bakal jadi beban tersendiri untuk Minions dalam persiapan menuju Olimpiade. Kevin/Marcus seolah kesulitan mendapatkan level permainan terbaik tiap kali mereka tampil di Kejuaraan Dunia.
Ahsan/Hendra adalah juara dunia terkini. Mereka sempat berpisah di akhir 2016 dan kemudian kembali berpasangan sejak 2018 untuk kemudian meraih banyak prestasi di 2019, yang utama adalah gelar All England dan Kejuaraan Dunia.
Ahsan/Hendra mampu menunjukkan bahwa perubahan gaya main membuat mereka bisa kembali bersaing dengan generasi baru bulutangkis. Ahsan/Hendra tak gugup diajak bermain cepat juga tetap bisa bertahan bila durasi main terbilang panjang.
Fajar/Rian adalah sosok ganda muda penuh energi. Dalam level terbaik, Fajar/Rian mampu menaklukkan pemain-pemain papan atas.
Setelah menuai hasil buruk di paruh awal 2019, Fajar/Rian mampu merebut medali perunggu di Kejuaraan Dunia 2019.
Hasil tersebut membangkitkan kepercayaan diri Fajar/Rian untuk bisa lebih berprestasi di turnamen-turnamen berikutnya.
[Gambas:Video CNN]
Persaingan Bakal Makin Sengit
Herry IP pernah menegaskan bahwa ia tak ingin fokus pada dua pasang saja dalam persiapan menuju Olimpiade mendatang. Ia ingin membuka pintu selebar-lebarnya bagi pasukannya untuk bersaing sampai akhirnya waktu penentuan skuat untuk Olimpiade tiba.
Untuk Olimpiade, tiap negara maksimal mengirimkan dua wakil, itu pun dengan syarat kedua ganda tersebut harus ada di posisi delapan besar dalam penghitungan akhir poin kualifikasi menuju Olimpiade.
Herry IP tak ingin mengulang pengalaman di kualifikasi Olimpiade 2016 saat ia menyiapkan dua wakil, Ahsan/Hendra dan Angga Pratama/Ricky Karanda, namun kemudian Angga/Ricky gagal lolos.
Pada tahun lalu, pilihan Herry IP terhadap wakil di Asian Games menuai sukses besar. Herry IP memilih untuk menurunkan Kevin/Marcus dan Fajar/Rian.
Herry IP mengesampingkan Ahsan/Hendra yang saat itu berstatus juara bertahan Asian Games. Pilihan Herry IP akhirnya berbuah manis karena All Indonesia Final antara Kevin/Marcus lawan Fajar/Rian terjadi di Asian Games.
Bila menilik daftar peringkat yang ada saat ini, Kevin/Marcus dan Ahsan/Hendra jadi dua wakil yang layak untuk mewakili Indonesia di Olimpiade 2020 mendatang.
Namun perjalanan kualifikasi masih panjang. Fajar/Rian masih bisa mencuri perhatian Herry IP. Hasil-hasil di turnamen BWF hingga tahun depan bakal jadi pertimbangan matang untuk menentukan dua wakil yang layak pergi ke Tokyo.
Situasi bakal makin rumit bagi Herry IP bila ketiga pasang tersebut terus berada di posisi delapan besar hingga kualifikasi berakhir karena itu berarti ia harus menentukan pilihan.
Persaingan ini juga akan menambah motivasi pemain-pemain untuk saling menunjukkan kemampuan terbaik, terlebih ketika mereka saling berhadapan.
Herry IP akan mendapatkan momen-momen sulit dan kebingungan untuk mengambil keputusan, namun di saat bersamaan, ia juga bakal sering tertawa bahagia melihat pasukannya meraih kemenangan demi kemenangan. (nva)
Nomor ganda putra Indonesia saat ini memiliki tiga ganda yang ada di posisi 10 besar dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Lihat juga:Sanksi Membawa Nikmat Chelsea |
Kevin/Marcus adalah ganda putra yang paling dominan dalam tiga tahun terakhir gelaran seri turnamen BWF. Di akhir tahun, Minions selalu jadi ganda pengumpul gelar terbanyak.
![]() |
Hal ini jelas bakal jadi beban tersendiri untuk Minions dalam persiapan menuju Olimpiade. Kevin/Marcus seolah kesulitan mendapatkan level permainan terbaik tiap kali mereka tampil di Kejuaraan Dunia.
Ahsan/Hendra adalah juara dunia terkini. Mereka sempat berpisah di akhir 2016 dan kemudian kembali berpasangan sejak 2018 untuk kemudian meraih banyak prestasi di 2019, yang utama adalah gelar All England dan Kejuaraan Dunia.
Ahsan/Hendra mampu menunjukkan bahwa perubahan gaya main membuat mereka bisa kembali bersaing dengan generasi baru bulutangkis. Ahsan/Hendra tak gugup diajak bermain cepat juga tetap bisa bertahan bila durasi main terbilang panjang.
![]() |
Fajar/Rian adalah sosok ganda muda penuh energi. Dalam level terbaik, Fajar/Rian mampu menaklukkan pemain-pemain papan atas.
Setelah menuai hasil buruk di paruh awal 2019, Fajar/Rian mampu merebut medali perunggu di Kejuaraan Dunia 2019.
Hasil tersebut membangkitkan kepercayaan diri Fajar/Rian untuk bisa lebih berprestasi di turnamen-turnamen berikutnya.
[Gambas:Video CNN]
Persaingan Bakal Makin Sengit
Herry IP pernah menegaskan bahwa ia tak ingin fokus pada dua pasang saja dalam persiapan menuju Olimpiade mendatang. Ia ingin membuka pintu selebar-lebarnya bagi pasukannya untuk bersaing sampai akhirnya waktu penentuan skuat untuk Olimpiade tiba.
Untuk Olimpiade, tiap negara maksimal mengirimkan dua wakil, itu pun dengan syarat kedua ganda tersebut harus ada di posisi delapan besar dalam penghitungan akhir poin kualifikasi menuju Olimpiade.
![]() |
Herry IP tak ingin mengulang pengalaman di kualifikasi Olimpiade 2016 saat ia menyiapkan dua wakil, Ahsan/Hendra dan Angga Pratama/Ricky Karanda, namun kemudian Angga/Ricky gagal lolos.
Pada tahun lalu, pilihan Herry IP terhadap wakil di Asian Games menuai sukses besar. Herry IP memilih untuk menurunkan Kevin/Marcus dan Fajar/Rian.
Bila menilik daftar peringkat yang ada saat ini, Kevin/Marcus dan Ahsan/Hendra jadi dua wakil yang layak untuk mewakili Indonesia di Olimpiade 2020 mendatang.
Namun perjalanan kualifikasi masih panjang. Fajar/Rian masih bisa mencuri perhatian Herry IP. Hasil-hasil di turnamen BWF hingga tahun depan bakal jadi pertimbangan matang untuk menentukan dua wakil yang layak pergi ke Tokyo.
Situasi bakal makin rumit bagi Herry IP bila ketiga pasang tersebut terus berada di posisi delapan besar hingga kualifikasi berakhir karena itu berarti ia harus menentukan pilihan.
Herry IP akan mendapatkan momen-momen sulit dan kebingungan untuk mengambil keputusan, namun di saat bersamaan, ia juga bakal sering tertawa bahagia melihat pasukannya meraih kemenangan demi kemenangan. (nva)
ARTIKEL TERKAIT

Bonus Rp3,4 Miliar untuk Atlet Berprestasi di Kejuaraan Dunia
Olahraga 3 bulan yang lalu
Perjuangan Ahsan/Hendra di Mata Istri
Olahraga 3 bulan yang lalu
Gagal Juara Dunia, Kevin/Marcus Bakal Dievaluasi
Olahraga 3 bulan yang lalu
Usai Kejuaraan Dunia, Ahsan/Hendra Kejar Tiket Olimpiade 2020
Olahraga 3 bulan yang lalu
Ahsan/Hendra, Abnormalitas Sebuah Batas
Olahraga 3 bulan yang lalu
Ganda Putra, Separuh Nyawa Indonesia di Kejuaraan Dunia
Olahraga 3 bulan yang lalu
BACA JUGA

Tak Perlu Buru-buru Perlebar Batas Defisit Anggaran Negara
Ekonomi • 13 December 2019 17:08
Gugatan Gambia Bela HAM Rohingya dan Catatan Negatif RI
Internasional • 13 December 2019 15:51
Garuda Indonesia, BUMN yang Terlalu Lama Dimanja Negara
Ekonomi • 12 December 2019 12:15
Luhut, Ahok dan Pertamina Sumber 'Kekacauan'
Ekonomi • 11 December 2019 13:37
TERPOPULER

Kane Bisa Ukir Rekor di Laga Wolverhampton vs Tottenham
Olahraga • 1 jam yang lalu
MU Terdepan untuk Dapatkan Erling Haaland
Olahraga 2 jam yang lalu
Hadapi Watford, Kemenangan Telak Menanti Liverpool
Olahraga 4 jam yang lalu