Jakarta, CNN Indonesia -- Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) melalui pernyataan resminya menegaskan
PSSI telah gagal mengantisipasi rusuh suporter dalam laga
Indonesia vs
Malaysia pada
Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (5/9).
Duel Indonesia vs Malaysia sebenarnya berjalan lancar hingga terjadinya insiden di pertengahan babak kedua saat kedudukan imbang 2-2. Suporter Indonesia melakukan intimidasi dan dilanjutkan dengan upaya serangan kepada suporter Malaysia yang berada di wilayah tribune barat Stadion GBK.
Akibat peristiwa tersebut pertandingan sempat dihentikan oleh wasit. Saat laga kembali dilanjutkan, Malaysia bisa mencetak satu gol tambahan untuk menang 3-2 berkat gol di masa
injury time.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitu peluit panjang tanda laga usai ditiup, kericuhan masih terjadi. Hal itu juga membuat sekitar 300 suporter Malaysia harus diungsikan ke dekat
media center sembari menunggu suasana kondusif.
 Insiden rusuh suporter sempat membuat laga Indonesia vs Malaysia terhenti sekitar 10 menit. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Sejumlah pendukung Malaysia dikabarkan mengalami luka-luka setelah menjadi korban pelemparan. Ratusan pendukung Malaysia kemudian baru bisa meninggalkan GBK pada Jumat (6/9) dini hari WIB.
"FAM meyakini rekan kami, PSSI, melalui pihak berwenang telah gagal mengantisipasi insiden yang terjadi sehingga gagal memenuhi janji yang dibuat sebelum pertandingan," bunyi pernyataan resmi
FAM.
[Gambas:Video CNN]"Dan secara umum gagal mengontrol perilaku fan; sebelum, selama, dan sesudah pertandingan yang akhirnya menodai citra sepak bola Indonesia."
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Syeq Saddid mengungkapkan kekecewaannya atas insiden yang terjadi di Stadion GBK. Ia pun mengatakan FAM akan melaporkan peristiwa ini ke FIFA.
"Saya mendapat kabar dari FAM bahwa mereka akan membuat laporan resmi kepada FIFA. Saya juga akan membuat laporan resmi ke pemerintah Indonesia dan rekan sejawat. Tindakan kekerasan tidak dibenarkan dalam bentuk apapun," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Media PSSI, Gatot Widakdo mengungkapkan bahwa pihaknya sudah melakukan upaya-upaya yang telah disepakati dengan FAM dan pihak kepolisian. Dalam rilisnya FAM menyebutkan pertemuan dengan PSSI dan pihak kepolisian terjadi pada 20 dan 27 Agustus lalu.
"Kita tetap menyayangkan insiden kemarin. Insiden kemarin berawal dari salah satu suporter yang coba masuk ke area suporter Malaysia, memprovokasi kejadian itu. Kemudian ulah suporter ketika coba memprovokasi suporter Malaysia yang masuk ke stadion, dua (insiden) krusial itu," ucapnya kepada CNNIndonesia.com.
"Kita sudah lakukan apa yang disepakati bersama. Permintaan mereka dengan penjemputan suporter dari bandara ke stadion dan dari stadion ke bandara. Pengamanan suporter mereka juga dengan lokasi yang agak berjauhan dengan suporter Indonesia. Terus terang kami menyampaikan permohonan maaf ke FAM."
(jal/nva)