Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu atlet binaan PB Djarum, Melati Daeva Oktavianti, ikut angkat bicara soal polemik Komisi Perlindungan Anak Indonesia (
KPAI) dan
PB Djarum.
Melati menyayangkan Audisi Umum PB Djarum harus dihentikan karena protes dari KPAI. Menurutnya, event tersebut sangat bermanfaat bagi atlet muda yang memiliki mimpi jadi pebulutangkis profesional.
"Sangat disayangkan. Audisi itu sangat berguna bagi semua anak yang mau jadi atlet. Setahu saya audisi tidak ada yang jual rokok, kaus Djarum juga tidak harus dipakai. Tapi, siapa sih yang tidak mau pakai kaus dari Djarum Badminton Club?" kata Melati yang dihubungi CNNIndonesia.com, Minggu (8/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak merasa dieksploitasi apalagi dipaksa. Saya rasa masuk PB Djarum adalah mimpi semua anak Indonesia yang cita-citanya mau jadi atlet bulutangkis," sambung Melati yang kini berpasangan dengan Praveen Jordan di nomor ganda campuran.
 Melati Daeva berharap audisi umum PB Djarum dilanjutkan. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak) |
Melati juga menolak tudingan KPAI yang menyebut audisi umum PB Djarum mengeksplotasi anak-anak demi promosi merek dagang perusahaan rokok ternama di Indonesia.
"Tidak benar audisi itu eksploitasi anak. Karena tidak ada pengenalan tentang rokok sama kami. Bahkan kami akan dikeluarkan kalau ketahuan konsumsi rokok."
[Gambas:Video CNN]"Sejak masuk PB Djarum saya dibiayai, disekolahkan, berangkat pertandingan ditanggung, juara juga dikasih bonus. Bahkan saya masih dapat uang saku sampai sekarang walau udah di pelatnas," ujar Daeva.
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menilai tudingan KPI terhadap acara audisi umum PB Djarum tidak tepat.
"Mestinya jalan terus karena tak ada unsur eksploitasi anak. Bahkan, audisi Djarum sudah melahirkan juara-juara dunia. Lagipula olahraga itu butuh dukungan sponsor. Ayo, lanjutkan," tulis Imam di akun Instagram.
Hingga berita ini diturunkan, pihak KPAI belum menjawab konfirmasi dari CNNIndonesia.com.
(jun)