Jakarta, CNN Indonesia --
Imam Nahrawi meminta agar agenda besar olahraga nasional tidak boleh berhenti setelah ia tak lagi menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (
Menpora).
Imam memilih untuk mengundurkan diri dari jabatan setelah KPK menetapkannya sebagai tersangka suap pemberian dana hibah Komite Olahraga Nasional (KONI) pada Rabu (18/9). Ia diduga menerima uang sebesar Rp26,5 miliar sebagai bentuk
commitment fee pengurusan proposal yang diajukan KONI kepada Kemenpora.
Sehari setelah ditetapkan sebagai tersangka Imam langsung menghadap ke Presiden Joko Widodo dan memberikan surat pengunduran diri, Kamis (19/9) pagi. Kemudian ia mengumumkan pengunduran diri secara resmi sembari pamitan kepada pegawai dan staf Kemenpora.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Agenda besar nasional tidak boleh berhenti. Ada PON 2020, SEA Games 2019 dan yang paling penting Olimpiade 2020 Tokyo serta ada single event lain mulai dari MotoGP, Piala Dunia Basket FIBA 2023 yang membutuhkan tenaga dan pikiran kita semua," ucap Imam di depan lobi Kantor Kemenpora.
 Imam Nahrawi mengundurkan diri sebagai Menpora. (CNN Indonesia/Daniela Dinda) |
Pada SEA Games 2019 di Filipina, 30 November-11 Desember 2019, Imam mengatakan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) telah menunjuk Chef de Mission (CdM) atau pimpinan kontingen. Secara regulasi, Kemenpora akan tetap memfasilitasi KOI untuk keberangkatan kontingen nantinya.
"Target kita di SEA Games memberikan kesempatan 60 persen kepada atlet junior. Saya minta kepada yang melanjutkan setelah saya untuk dikontrol dengan baik. Semoga target SEA Games bisa terpenuhi dengan baik," ucap Imam.
Pada perpisahannya Imam juga menitipkan pesan kepada para deputi dan staf pegawai untuk tetap bekerja dengan baik demi menunjukkan prestasi olahraga nasional yang lebih baik ke depannya.
"Jangan berhenti berkarya, mencari terobosan dan mendedikasikan penuh kepada negeri, karena olahraga Indonesia harus bangkit. Kepada atlet, pelatih, pengurus cabang olahraga terus memberikan dukungan kepada olahraga Tanah Air, terus bertanding dan menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara besar yang bisa menjadi rujukan bagi negara lain," ujar Imam.
[Gambas:Video CNN] (ttf/har)