Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Exco PSSI Refrizal mengatakan
Simon McMenemy seharusnya mundur dari kursi pelatih
Timnas Indonesia tanpa harus diminta menyusul tiga kekalahan beruntun di Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Refrizal dan tiga anggota Exco PSSI lainnya, Gusti Randa, Juni Rahman, dan Yunus Nusi menyaksikan langsung kekalahan 0-5 Timnas Indonesia dari Uni Emirat Arab (UEA) di Stadion Al-Maktoum, Dubai, Kamis (10/10) malam WIB. Ini menjadi kekalahan ketiga Skuat Garuda di Grup G Zona Asia Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Sebelumnya, Timnas Indonesia kalah 2-3 dari Malaysia di laga kandang pembuka pada 5 Setember lalu. Kemudian disusul kekalahan 0-3 dari Thailand lima hari kemudian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harusnya dia mundur kalau
gentleman. Sebagai profesional, dua kali kalah di kandang terus kalah 0-5 di tandang, tanpa diminta pun dia mundur," kata Refrizal kepada CNNIndonesia.com, Jumat (11/10).
[Gambas:Video CNN]Refrizal memberikan apresiasi kepada para pemain yang telah berjuang keras di sepanjang laga. Namun gol pertama yang terjadi empat menit jelang akhir babak pertama terjadi lantaran kesalahan kiper Wawan Hendrawan yang melakukan blunder.
Kondisi itu akhirnya membuat penampilan para pemain semakin menurun di babak kedua. Sampai 90 menit waktu normal berakhir Indonesia tak mampu mencetak satu gol pun ke gawang lawan.
"Pelatih bagus itu dilihat saat babak kedua. Kalau kita kalah di babak pertama harus bagaimana pakai strateginya, kalau menang juga harus bagaimana. Ini babak kedua malah tambah parah," ucap Refrizal.
Meski Timnas Indonesia sudah tiga kali kalah, Refrizal mengatakan PSSI tidak mungkin mengganti Simon jelang laga kandang melawan Vietnam di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, pada Selasa (15/10). Waktu yang mepet menjadi salah satu kendala.
Namun, Refrizal tidak ingin keberadaan Simon di Timnas Indonesia menjadi beban untuk kepengurusan PSSI yang sekarang maupun yang akan datang.
Terlebih, dalam waktu dekat PSSI bakal menggelar Kongres Pemilihan untuk mencari sosok Ketua Umum yang baru di periode 2019-2023 pada 2 November mendatang.
"Tidak mungkin kami ganti [Simon] dalam jangka pendek ini. Kalau dia pilih mundur, lain persoalannya. Kalau mundur, ada Yeyen [Asisten Pelatih, Yeyen Tumena]. Saya mau ngobrol ke Yeyen karena kan dia yang mendampingi Simon sejak di Bhayangkara, dia [Simon] bisa melatih enggak sih?"
"Bagus kalau kepengurusan yang akan datang punya banyak uang dan bisa mendatangkan pelatih bagus seperti Luis Milla. Menurut saya dia [Milla] pelatih yang bagus dan cocok buat Timnas Indonesia," ujar Refrizal.
(jun/ttf/har)