Jakarta, CNN Indonesia --
La Nyalla Mahmud Mattalitti memastikan tidak akan datang ke
Kongres PSSI yang akan memilih Ketua Umum baru di Jakarta, Sabtu (2/11).
Mantan Ketua Umum
PSSI itu menganggap kongres yang berstatus sebagai kongres luar biasa pemilihan itu memiliki sejumlah permasalahan, termasuk mengabaikan FIFA dan tidak adil bagi pemilik suara.
Setelah menyatakan mundur dari Kongres PSSI 2 November, La Nyalla kembali menegaskan tidak bakal hadir dalam kongres yang akan menentukan pemimpin baru di federasi sepak bola Indonesia tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sudah sampaikan, selama kongres digelar 2 November maka saya menarik diri. Kalau saya teruskan maka saya bisa ditertawai orang, apalagi saya mantan ketua umum. Jadi tidak mungkin [hadir]," ujar La Nyalla seperti dikutip dari Antara.
"Aturannya harusnya waktu Januari itu, dan saya baru mau mencalonkan. Tapi rupanya tetap berjalan 2 November, jadi mari dilihat saja besok hasilnya," sambungnya.
Ketua DPD RI tersebut sebenarnya menjadi salah satu calon ketua umum selain 10 orang lainnya.
Pernyataan La Nyalla mengenai kongres yang seharusnya baru dilaksanakan pada 25 Januari 2020 sudah ditanggapi PSSI. Plt Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto, mengatakan pelaksanaan kongres 2 November sudah disepakati pemilik suara. Selain itu PSSI juga menganggap kehadiran wakil FIFA dan AFC sudah cukup menjadi legitimasi penyelenggaraan kongres.
Kongres PSSI pada 2 November 2019 diikuti oleh 86 pemilik suara PSSI yang terlibat dalam kongres luar biasa (KLB) PSSI pada Juli 2019. Voter tersebut terdiri atas 34 asosiasi provinsi (Asprov), 18 klub Liga 1, 16 klub Liga 2, 16 klub Liga 3, Asosiasi Futsal, dan Asosiasi Sepak bola wanita.
[Gambas:Video CNN] (nva/jal)