Jakarta, CNN Indonesia -- Pengamat sepak bola nasional Muhammad Kusnaeni menilai mantan pelatih Korea Selatan
Shin Tae Yong bakal lebih bermanfaat bagi kemajuan
Timnas Indonesia ketimbang
Luis Milla.
Shin dan Milla belakangan santer disebut-sebut sebagai kandidat kuat pengganti Simon McMenemy yang resmi dipecat dari jabatan pelatih Timnas Indonesia.
Milla pernah memimpin skuat Indonesia pada 2017. Pria asal Spanyol itu terbilang sukses membangun gairah permainan menyerang tim Garuda meski gagal juara di SEA Games dan Asian Games 2018.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara Shin punya pengalaman memimpin Korsel di Piala Dunia 2018. Meski gagal lolos fase grup, Korsel mencatat sejarah dengan mengalahkan Jerman 2-0.
[Gambas:Video CNN]Menurut Kusnaeni, pengalaman Shin bersama Korsel tak bisa dipandang sebelah mata dan layak diperhitungkan.
"Untuk timnas senior, kita butuh pelatih asing yang mampu mengangkat level permainan. PSSI jangan silau dengan nama-nama pelatih Eropa karena hasilnya juga tidak kelihatan," kata Kusnaeni kepada CNNIndonesia.com.
Selama ini, PSSI cenderung menjadikan Eropa sebagai rujukan dalam pemilihan pelatih buat Timnas Indonesia. Padahal, jika menggunakan parameter lain, pelatih Asia pun punya kelebihan yang tak kalah dari pelatih Eropa.
 Timnas Indonesia dua kali kalah dari Malaysia di Kualifikasi Piala Dunia 2022. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
"Jadi seolah-olah yang di Eropa segalanya. Padahal secara budaya, Asia itu lebih dekat dengan kita [Indonesia] ketimbang Eropa. Dari sisi adaptasi lebih cepat. Harga pelatih Asia juga pastinya tidak semahal Eropa," ujarnya.
Indonesia, lanjut Kusnaeni, level sepak bolanya di lingkup Asia Tenggara belum bisa dibilang superior. Kehadiran pelatih dari Benua Biru dianggap tidak membawa manfaat yang banyak buat Timnas Indonesia.
"Luis Milla ada plus minusnya. Tapi apa biayanya ada? Saya pilih pelatih Korea, Shin Tae Yong ketimbang Luis Milla. Lebih bijaklah lihat sepak bola kita standarnya belum tinggi-tinggi juga. Ke Jepang atau Korea lebih bermanfaat ketimbang ke Spanyol atau Belanda," terang Kusnaeni.
 PSSI ditengarai kesulitan bayar gaji Luis Milla. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari) |
Sementara itu, gelandang Timnas Indonesia Rizky Rizaldi Pora enggan memilih di antara dua kandidat pelatih yang disodorkan PSSI. Ia menyerahkan semua keputusan kepada PSSI.
Di mata Rizky Pora yang juga pemain Barito Putera itu, ia tidak terlau tahu sosok Shin Tae Yong secara detail. Ia hanya tahu kalau Tae Yong sempat membawa Korsel mengalahkan Jerman di Piala Dunia.
Di sisi lain, Rizki Pora menjadi salah satu pemain langganan yang kerap dipanggil untuk memperkuat skuat Luis Milla ketika menjadi pelatih Timnas Indonesia di periode 2017-2018. Termasuk ketika laga uji coba melawan Fiji, Mauritius, Myanmar, Hong Kong dan Singapura.
"Buat saya, dua-duanya bagus. Cuma tergantung federasi. Mudah-mudahan yang terbaik. Siapapun pelatihnya bisa buat timnas prestasi karena itu yang kita semua harapkan."
"Pelatih bagus itu tergantung nanti setelah dia datang, lalu lihat sepak bola Indonesia seperti apa dan dia memilih pemain. Kalau pelatih baru kan pasti adaptasi dulu, baru pilih pemain yang sesuai dengan
game plan dia," jelas Rizky Pora.
(ttf/jun)