Jakarta, CNN Indonesia --
Netizen meneriakkan tanda pagar (tagar) #SEAGames2019fail setelah melihat sejumlah kekacauan dalam penyelenggaraan
SEA Games 2019 di Filipina.
Sampai dengan berita ini dibuat, sekitar 13.800 twit di jagad Twitter menyertakan tagar #SEAGames2019fail. Selain #SEAGames2019fail, ada juga tagar #SEAGamesfail yang sempat menjadi tren di media sosial berlogo burung biru tersebut.
"Media center terlihat seperti mal yang belum selesai, yang kami ubah menjadi rumah sakit kosong dalam film terakhir saya," tulis akun @kipoebanda mengomentari ruang konferensi pers yang terlihat seadanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada juga akun @Brxllex11 yang berkomentar agar pemerintah Filipina tidak bermulut manis terkait penyelenggaraan SEA Games 2019. Karena pada kenyataannya sampai sejauh ini SEA Games 2019 tidak sesuai ekspektasi.
Belum juga SEA Games 2019 dibuka secara resmi pada Sabtu (30/11), kekacauan terjadi secara masif dalam penyelenggaraan
multievent edisi ke-30 tersebut.
Sebagian kontingen mengeluhkan pelayanan yang diberikan panitia penyelenggara SEA Games 2019, PHISGOC. Salah satunya timnas Thailand U-23 yang menyayangkan kemacetan di Filipina yang membuat Gajah Perang membatalkan latihan.
 Timnas Thailand keluhkan pelayanan di SEA Games 2019. (ANTARA FOTO/R. Rekotomo) |
Selain kemacetan, tim asuhan Akira Nishino itu juga mempermasalahkan makanan yang tidak layak dan tidak memberikan minum yang cukup kepada Thailand.
Ada juga timnas Timor Leste yang terlantar di bandara lantaran jemputan dari penyelenggara baru tiba tiga jam kemudian. Skuat Timor Leste juga sempat tersasar sebelum tiba di penginapan.
Sarana hotel yang belum siap juga membuat timnas Myanmar harus tidur di lantai. Selain itu, Myanmar juga mengkritik ukuran bis tim yang terlalu kecil.
 Timnas Myanmar (merah) harus tidur di lantai hotel. (Ted ALJIBE / AFP) |
Masalah mengenai makanan di SEA Games 2019 tidak saja dihadapi timnas Thailand, kontingen Singapura juga mempersoalkan hal yang sama.
Dikutip dari
Sports Inquirer berdasarkan laporan The Straits Times, CdM Singapura Juliana Seow telah mengirimkan surat resmi kepada Kepala Operasional PHISGOC soal tidak tersedianya makanan halal dan terbatasnya pilihan makanan untuk kontingen Singapura.
Dalam surat itu Seow juga menyampaikan bahwa Singapura juga kesulitan mendapatkan akreditasi. Ditambah lagi, hingga hari pertandingan pada Senin (25/11), tim netball Singapura belum juga mendapatkan sarana transportasi.
[Gambas:Video CNN]Selain atlet, jurnalis juga menghadapi masalah akreditasi untuk SEA Games 2019. Dikutip dari
ABS-CBN, sebagian wartawan yang tiba sejak Minggu (24/11) belum juga mendapatkan akreditasi hingga Senin.
Bahkan, kartu identitas wartawan di SEA Games 2019 hanya diletakkan di atas meja tanpa disusun berdasarkan abjad atau asan negara. Wartawan yang hendak meliput pesta olahraga regional itu pun diminta mencari secara manual.
Salah satu kebobrokan penyelenggara SEA Games 2019 yang sempat viral adalah tersedianya dua kloset dalam satu bilik. Hal itu diketahui dalam unggahan video dari akun @angelmovido.
Dalam keterangan video itu disebutkan, keanehan dua kloset dalam satu bilik tersebut terjadi di Stadion Rizal Memorial.
PHISGOC sendiri sudah meminta maaf terkait kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam pelaksanaan SEA Games 2019 sejauh ini.
"Kami dengan tulus meminta maaf kepada para tamu atlet kami dari Timor Leste, Myanmar dan Kamboja atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh kebingungan mengenai transportasi dan pengaturan hotel," demikian pernataan PHISGOC.
(sry)