
Edgar Nyaris Batal Tanding karena Ayah Meninggal Dunia
CNN Indonesia | Rabu, 04/12/2019 01:55 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Peraih medali emas wushu Indonesia, Edgar Xavier Marvelo, nyaris batal bertanding setelah sang ayah meninggal beberapa jam sebelum tampil di SEA Games 2019, Selasa (3/12).
Itu diungkapkan Sekjen Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI), Ngatino. Edgar sebenarnya sudah mendapat kabar langsung dari keluarga tak lama setelah sang ayah tutup usia pada Selasa dini hari.
Ngatino mengakui Edgar sempat meminta izin pulang ke Indonesia untuk mendampingi ayah ke pembaringan terakhir. Namun, Edgar akhirnya memutuskan untuk tetap bertanding meski diliputi duka.
"Semalam Edgar sudah tahu [ayahnya meninggal]. Tadinya dia diminta pulang keluarga. Tapi, kami jelaskan juga kalau selama ini dia sudah berjuang dengan berlatih. Sebelum berangkat dia juga sudah ketemu dengan ayahnya," kata Ngatino kepada CNNIndonesia.com.
[Gambas:Video CNN]
"Setelah berdiskusi dengan pelatih dan diberikan pendampingan, Edgar tetap tampil dan kami bersyukur dia mampu mendapatkan medali emas," ucap Ngatino.
Staf pelatih kemudian mencari cara untuk menjaga motivasi dan fokus Edgar ke pertandingan yang akan digelar dalam hitungan jam. Peraih emas Asian Games 2018 diminta meluapkan kesedihannya sebelum tampil. Bahkan Edgar dipersilakan menangis untuk mengurangi emosi.
Strategi itu dilakukan dengan harapan Edgar bisa fokus saat bertanding. Tak dinyana, Edgar mampu tampil apik di arena pertandingan dan sukses mempersembahkan emas.
"Kami waswas juga karena ini kan nomor gabungan daoshu dan gunshu. Kalau dia salah sedikit gerakannya bisa fatal hasilnya. Tadi setelah Edgar puaskan nangis dengan pelatihnya, secara psikologis juga kami membatasi ofisial untuk mengucapkan duka. Hanya pelatih yang bisa kontak dengan dia. Kami takut dia sedih lagi dan mengganggu performanya," jelas Ngatino.
Ngatino bersyukur perjuangan Edgar bisa terbayar lunas dengan raihan dua medali emas. Selain di nomor daoshu dan gunshu putra, Edgar yang turun di nomor tim duilian putra bersama Seraf Naro Siregar dan Harris Horatius juga berhasil meraih emas.
Rencananya Edgar didampingi pelatih Susyana bakal pulang lebih dulu ke Jakarta pada Rabu (4/12). Sebenarnya ia dijadwalkan pulang Selasa, tapi kondisi Bandara Ninoy Aquino yang ditutup sementara akibat Topan Kammuri tidak memungkinkan hal itu dilakukan.
"Sempat down, tapi perjuangan Edgar terbayar sudah dengan upacara medali," ujarnya.
Dua emas yang diraih Edgar dkk sekaligus membuat wushu mencapai target yang ditentukan sebelumnya.
"Dua target medali emas kami sudah tercapai. Mudah-mudahan bisa bertambah [medali emas wushu]," tuturnya. (TTF/jun)
Itu diungkapkan Sekjen Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI), Ngatino. Edgar sebenarnya sudah mendapat kabar langsung dari keluarga tak lama setelah sang ayah tutup usia pada Selasa dini hari.
Ngatino mengakui Edgar sempat meminta izin pulang ke Indonesia untuk mendampingi ayah ke pembaringan terakhir. Namun, Edgar akhirnya memutuskan untuk tetap bertanding meski diliputi duka.
"Semalam Edgar sudah tahu [ayahnya meninggal]. Tadinya dia diminta pulang keluarga. Tapi, kami jelaskan juga kalau selama ini dia sudah berjuang dengan berlatih. Sebelum berangkat dia juga sudah ketemu dengan ayahnya," kata Ngatino kepada CNNIndonesia.com.
[Gambas:Video CNN]
"Setelah berdiskusi dengan pelatih dan diberikan pendampingan, Edgar tetap tampil dan kami bersyukur dia mampu mendapatkan medali emas," ucap Ngatino.
Staf pelatih kemudian mencari cara untuk menjaga motivasi dan fokus Edgar ke pertandingan yang akan digelar dalam hitungan jam. Peraih emas Asian Games 2018 diminta meluapkan kesedihannya sebelum tampil. Bahkan Edgar dipersilakan menangis untuk mengurangi emosi.
Strategi itu dilakukan dengan harapan Edgar bisa fokus saat bertanding. Tak dinyana, Edgar mampu tampil apik di arena pertandingan dan sukses mempersembahkan emas.
"Kami waswas juga karena ini kan nomor gabungan daoshu dan gunshu. Kalau dia salah sedikit gerakannya bisa fatal hasilnya. Tadi setelah Edgar puaskan nangis dengan pelatihnya, secara psikologis juga kami membatasi ofisial untuk mengucapkan duka. Hanya pelatih yang bisa kontak dengan dia. Kami takut dia sedih lagi dan mengganggu performanya," jelas Ngatino.
Ngatino bersyukur perjuangan Edgar bisa terbayar lunas dengan raihan dua medali emas. Selain di nomor daoshu dan gunshu putra, Edgar yang turun di nomor tim duilian putra bersama Seraf Naro Siregar dan Harris Horatius juga berhasil meraih emas.
"Sempat down, tapi perjuangan Edgar terbayar sudah dengan upacara medali," ujarnya.
Dua emas yang diraih Edgar dkk sekaligus membuat wushu mencapai target yang ditentukan sebelumnya.
"Dua target medali emas kami sudah tercapai. Mudah-mudahan bisa bertambah [medali emas wushu]," tuturnya. (TTF/jun)
ARTIKEL TERKAIT

Medali Emas Rifda di SEA Games 2019 Sudah Diprediksi
Olahraga 1 minggu yang lalu
Hindari Badai, Tim Kano Indonesia Berlatih di Kolam Renang
Olahraga 1 minggu yang lalu
Klasemen Sementara SEA Games 2019: Indonesia Keempat
Olahraga 1 minggu yang lalu
Rekap Medali SEA Games Selasa Sore: Indonesia 12 Emas
Olahraga 1 minggu yang lalu
Tim Dayung Cemaskan Target Medali di SEA Games Akibat Badai
Olahraga 1 minggu yang lalu
Edgar Xavier Marvelo: Dua Emas untuk Papa
Olahraga 1 minggu yang lalu
BACA JUGA

66 Ribu Warga Filipina Mengungsi Akibat Topan Kammuri
Internasional • 08 December 2019 23:42
Netizen Gemakan Nama Evan Dimas Usai Timnas Tekuk Myanmar 4-2
Teknologi • 07 December 2019 18:39
Badai Kammuri di Filipina Telan 13 Korban Tewas
Internasional • 05 December 2019 15:41
Badai Dekati Filipina, Sejumlah Pertandingan SEA Games Batal
Internasional • 02 December 2019 12:55
TERPOPULER

Jadwal Siaran Langsung Semifinal BWF World Tour Finals
Olahraga • 2 jam yang lalu
Edusports: Sejarah Materi Bola dari Organ Babi ke Karet
Olahraga 3 jam yang lalu
Liverpool vs Watford, Peluang Kunci Juara Paruh Musim
Olahraga 1 jam yang lalu