Jakarta, CNN Indonesia -- Menjelang laga final
SEA Games 2019, media Vietnam menyoroti
Egy Maulana Vikri yang harus ditandu keluar dalam laga semifinal melawan Myanmar.
Egy menjadi salah satu pemain yang mencetak gol ke gawang Myanmar. Pemain Lechia Gdansk itu sempat membawa
Timnas Indonesia memimpin 2-0 setelah menanduk bola dari tendangan bebas Bagas Adi Nugroho.
Mantan pemain Timnas Indonesia U-19 itu tidak bisa menyelesaikan pertandingan karena harus menjalani perawatan ketika laga babak tambahan sedang berlangsung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Egy pun harus ditandu ke luar lapangan dan digantikan Witan Sulaeman.
 Egy Maulana Vikri (kedua dari kiri) merayakan gol ke gawang Myanmar. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/wsj) |
Kondisi yang dialami Egy menjadi bahasan media Vietnam seperti
24H dan
Khampha dengan menyebut keberhasilan Indonesia ke final SEA Games tidak lengkap karena Egy harus digotong di atas tandu.
Dua media tersebut juga menuliskan ketidakhadiran Egy di partai final akan menjadi kehilangan besar bagi Indonesia.
[Gambas:Video CNN]Pemain jebolan Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan itu kerap menjadi pemain inti selama SEA Games 2019. Egy hanya menjadi pemain cadangan ketika Timnas Indonesia menghadapi Vietnam.
Dari lima laga, Egy sudah mencetak empat gol dan tercatat sebagai pemain tersubur kedua setelah Osvaldo Haay yang sudah mengemas delapan gol.
Sebelum membobol gawang Myanmar pada babak semifinal, Egy tercatat sebagai pemain pertama Indonesia yang mencetak gol di SEA Games 2019 dengan sepakan dari jarak dekat ke gawang Thailand.
Selain itu Egy juga mencetak dua gol ke gawang Brunei Darussalam dalam kemenangan telak Skuat Garuda.
(nva/jun)