Jakarta, CNN Indonesia -- Calon pelatih
Timnas Indonesia,
Shin Tae Yong, memiliki rapor yang tidak impresif sejak menekuni karier sebagai pelatih tahun 2009 silam.
Tae Yong mengawali karier pelatih di klub Korea Selatan, Seongnam FC sebagai
caretaker. Setelah itu, ia jadi pelatih utama di tim tersebut hingga dipercaya menukangi timnas Korea Selatan.
Selama satu dekade jadi pelatih, Tae Yong sudah melakoni 165 pertandingan. Catatan menang dan kalah pelatih berusia 49 itu hanya beda tipis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tae Yong meraih 66 kemenangan atau persentase mencapai 40 persen dan 60 kali kalah (36,3 persen) sepanjang karier. Sisanya 39 laga berakhir dengan skor imbang.
 Shin Tae Yong sudah melakukan presentasi program di depan PSSI pada November lalu. (Dok.PSSI) |
Dari 165 pertandingan itu, Tae Yong total memimpin Seongnam dalam 117 pertandingan di semua ajang. Pelatih kelahiran Yeongdeok, Gyeonbuk itu lantas tercatat 26 kali berdiri di pinggir lapangan saat bersama Korsel.
[Gambas:Video CNN]Selain Seognam dan Taegeuk Warriors, Tae Yong pernah bertugas sebagai pelatih timnas Korsel U-20 dalam tujuh laga dan timnas Korsel U-23 sebanyak lima pertandingan.
Sepanjang karier pelatih, Tae Yong telah meraih tiga gelar. Dua gelar yaitu juara Liga Champions Asia 2010 dan Piala FA Korsel 2011 direngkuh saat jadi pelatih Seongnam.
Satu gelar lain berhasil diamankan Tae Yong saat bertugas sebagai pelatih Korsel. Anak asuh Tae Yong juara Piala Asia Timur tahun 2017.
Tae Yong saat ini disebut sebagai calon terkuat pelatih Timnas Indonesia untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Simon Mcmenemy. Pelatih asal Skotlandia itu dipecat gara-gara hasil buruk di Kualifikasi Piala Dunia 2022.
PSSI sendiri sudah menetapkan pelatih anyar Timnas Indonesia setelah menggelar rapat Komite Eksekutif (Exco) pada Senin (16/12). Namun, induk organisasi sepak bola tertinggi di tanah air itu masih menutup rapat informasi soal nama pelatih suksesor McMenemy.
(jal/sry)