Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih asal Korea Selatan,
Shin Tae Yong, mulai menerapkan aturan ketat dan disiplin tinggi di
Timnas Indonesia.
Tidak hanya buat pemain, tapi juga untuk staf pelatih. Selain itu, Shin Tae Yong, juga memberlakukan aturan ketat kepada awak media yang meliput keseharian pemusatan latihan Timnas Indonesia.
Semula, Shin Tae Yong, memberi keleluasaan kepada media Indonesia untuk meliput seluruh rangkaian sesi latihan skuat Garuda. Ia juga merestui media untuk mewawancarai sejumlah pemain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, beberapa hari setelahnya, Shin Tae Yong bikin aturan main tersendiri. Dia hanya mengizinkan wartawan untuk bertanya kepada dua pemain yang telah ditunjuknya.
[Gambas:Video CNN]Staf pelatih juga tak berani untuk menjawab langsung pertanyaan dari awak media. Termasuk Dokter Timnas Indonesia, Syarif Alwi, yang sebelumnya cukup aktif menjelaskan kondisi kebugaran pemain.
"Maaf ya, saya tidak bisa jawab. Tidak dapat izin dari coach Shin buat bicara di dalam lapangan. Nanti saya dimarahi," kata Syarief ketika
CNNIndonesia.com mencoba untuk bertanya di Stadion Madya, Senayan, Selasa (18/2).
Begitu juga dengan pemain-pemain yang tidak mendapatkan tugas untuk meladeni pertanyaan wartawan. Beberapa hanya tersenyum dan menyapa wartawan namun tidak menjawab pertanyaan.
Shin Tae Yong yang datang belakangan bersama penerjemah, Jeje, juga hanya menyapa wartawan sambil jalan berlalu menuju lapangan.
"Selama pagi," ucap Shin Tae Yong menyapa dengan singkat.
 Shin Tae Yong bikin aturan ketat di Timnas Indonesia. (CNN Indonesia/Andry Novelino) |
Tak hanya itu, jadwal latihan juga dibuat seperti mengacak dan dinamis sesuai perintah dari Shin Tae Yong. Bahkan, jadwal latihan yang telah diinformasikan Media Officer PSSI untuk Timnas Indonesia juga bisa berubah.
Misalnya pada hari ini, jadwal latihan yang seharusnya dimulai pukul 09.30 WIB, baru dimulai pada sekitar pukul 10.45 WIB.
Awak media juga hanya bisa bertanya kepada pemain sebelum latihan dimulai yang kemudian hanya terbuka di 20 menit awal latihan untuk diliput dan sisanya tertutup.
Bahkan, isu yang sempat beredar di kalangan wartawan menyebut bahwa Asisten Pelatih, Indra Sjafri telah dicoret dari staf kepelatihan karena dianggap indisipliner. Meskipun pada akhirnya PSSI mengonfirmasi bahwa Indra Sjafri mendapatkan tugas khusus untuk mendampingi dan membantu Danurwindo di Direktur Teknik PSSI.
(ttf/bac)