Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih
Barcelona, Quique Setien, meyakini kekalahan dari
Liverpool masih menghantui anak asuhnya jelang melawan
Napoli di
Liga Champions.
Memori buruk itu dianggap Setien akan sulit hilang dari ingatan Lionel Messi dkk. Termasuk saat dijamu Napoli pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions di Stadion San Paolo, Rabu (26/2) dini hari WIB.
"Kenyataannya kami sangat jarang berbicara tentang [Roma dan Liverpool], meskipun saya yakin memori itu masih ada dalam pikiran mereka," ujar Setien dalam sesi jumpa pers dilansir
Marca.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Barcelona memang harus menerima kenyataan pahit dalam dua musim terakhir di fase gugur Liga Champions. Blaugrana dua kali tersingkir meski menang telak di leg pertama.
 Barcelona disingkirkan Liverpool di Liga Champions musim lalu. (Paul ELLIS / AFP) |
Di musim 2017/2018, Barcelona disingkirkan AS Roma pada perempat final Liga Champions. Tim Catalan menang 4-1 di leg pertama tetapi kalah 0-3 pada leg kedua perempat final Liga Champions.
Kekalahan 0-3 itu membuat Barcelona tersingkir karena Roma lolos berkat keunggulan aturan gol tandang.
Semusim berselang, Barcelona melangkah lebih jauh hingga semifinal. Akan tetapi langkah tim raksasa Liga Spanyol itu dihentikan Liverpool yang keluar sebagai juara di akhir turnamen.
Barcelona mengantongi modal meyakinkan karena menang 3-0 saat bermain di Stadion Camp Nou. Namun, keunggulan itu tidak bisa dijaga karena Barcelona malah kalah 0-4 saat dijamu Liverpool di Stadion Anfield.
Kekalahan itu mengulangi mimpi buruk Barcelona di markas Roma musim sebelumnya. Kegagalan lolos ke final itu juga membuat Barcelona harus menunda keinginan untuk kembali mengangkat trofi Si Kuping Besar.
Barcelona terakhir kali jadi yang terbaik di Liga Champions musim 2014/2015 saat mengalahkan Juventus 3-1 di Stadion Olympia, Berlin, Jerman. Gelar tersebut jadi yang kelima bagi tim yang bermarkas di Camp Nou.
(jal/bac)