Jakarta, CNN Indonesia -- Chef de Mission (CdM) Olimpiade Indonesia Rosan P. Roeslani meminta kepada para atlet yang akan tampil di
Olimpiade 2020 Tokyo agar memproteksi diri dari wabah
virus corona. Salah satu proteksi yang diminta Rosan agar atlet tidak pergi ke tempat ramai.
Wabah virus corona sudah menyambangi Indonesia. Presiden RI Joko Widodo mengumumkan dua Warga Negara Indonesia (WNI) positif terjangkit corona, yakni seorang ibu dan putrinya. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menerangkan WNI tersebut positif virus corona setelah melakukan kontak dengan warga Jepang yang lebih dulu terkena virus serupa.
"Buat atlet jangan ke tempat yang ramai-ramai, jangan ke tempat umum. Pakai disinfektan, pakai masker sesuai dengan yang dianjurkan Kemenkes. Saya rasa hal-hal itu yang akan kami upayakan semaksimal mungkin," ucap Rosan usai memberikan laporan terkait persiapan CdM menuju Olimpiade di Rapat Anggota Tahunan National Olympic Committee (NOC) Indonesia, Senin (2/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Olimpiade 2020 diisukan bakal ditunda karena wabah virus Corona. (AFP/CHARLY TRIBALLEAU) |
Indonesia saat ini, lanjut Rosan, juga masih menunggu masukan dari International Olympic Committee (IOC) terkait keputusan final penyelenggaraan Olimpiade 2020 yang akan dikeluarkan secara resmi pada akhir Mei 2020.
[Gambas:Video CNN]"Kalau saya lihatnya tentu kita harus berhati-hati. Jadi dari kita sendiri harus dipastikan. Kita harus antisipasi langkah-langkahnya seperti apa. Seperti yang disampaikan Ketua NOC [Raja Sapta Oktohari], kita harus menjaga kesehatan atlet yang utama. IOC juga mengatakan kemungkinan apa nanti skalanya dikecilkan, atau ada beberapa cabor yang tanpa penonton, itu ada opsi-opsi itu. Kami akan tunggu," ujar pria yang juga
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) itu. Sementara itu Wakil Ketua Umum PB PABSI Djoko Pramono mengatakan wabah virus corona di Indonesia tidak mengganggu kesiapan atlet menuju Olimpiade. Namun, ia juga meminta para atlet siap dengan kemungkinan terburuk berupa pembatalan Olimpiade 2020.
"Kalau tiba-tiba Olimpiade batal, atlet-atlet yang sudah lolos juga tidak boleh kecewa. Saya agak tenang karena saya ada atlet-atlet [muda] untuk 2024 [Olimpiade]. Kepada atlet apapun yang terjadi kalau itu keputusan, jangan putus asa."
"Saya merasa sedih [jika Olimpiade dibatalkan] karena anak-anak ini sedang bagus sekali. Olimpiade ini momentum kita dan mencari momentum seperti ini lagi susah," ujar Djoko.
(ttf/bac)