ANALISIS

Menunggu Amarah Fajar/Rian di All England

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Selasa, 10 Mar 2020 19:25 WIB
Fajar/Rian baru saja kecewa gagal lolos ke Olimpiade. Rasa kecewa yang berwujud amarah itu yang menarik dinanti di All England.
Fajar/Rian punya motivasi untuk pembuktian di All England usai gagal di Olimpiade. (Dok. PBSI)
Jakarta, CNN Indonesia -- Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto baru saja gagal lolos ke Olimpiade. Meski tak terlihat, ada rasa kecewa dalam diri mereka. Rasa kecewa yang berwujud amarah itu yang menarik dinanti di All England.

Gagal lolos ke Olimpiade adalah sebuah kekecewaan besar bagi seorang pemain. Fajar/Rian sudah bertanding cukup baik dalam satu tahun terakhir pada poin pengumpulan Olimpiade.

Fajar/Rian ada di posisi keenam saat ini dengan keunggulan cukup jauh dari Choi Solgyu/Seo Seung Jae yang ada di bawah mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fajar/Rian gagal lolos karena Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan tampil lebih baik dan duduk di posisi dua besar.

Dengan syarat maksimal sebuah negara hanya bisa mengirim dua wakil, Fajar/Rian pun harus rela tersisih meski dari kualitas mereka punya kemampuan lebih baik dari sejumlah ganda lainnya di dunia ini.
Fajar/Rian gagal lolos ke Olimpiade.Fajar/Rian gagal lolos ke Olimpiade. (Dok. PBSI)
Kegagalan lolos ke Olimpiade tentu meninggalkan kecewa. Namun di sisi lain, Fajar/Rian kini sudah terlepas dari beban untuk mengejar poin Olimpiade.

Sejak masuk ke final Asian Games 2018, sorotan pada Fajar/Rian terasa lebih kuat. Fajar/Rian terus dibandingkan dan diharapkan bisa langsung sejajar dengan Kevin/Marcus yang sering panen gelar.

Tekanan bagi Fajar/Rian makin terasa ketika Ahsan/Hendra berhasil bangkit dan kembali menjelma jadi ganda papan atas saat mereka sudah dianggap habis.

Tekanan-tekanan itu tidak akan terasa lagi bagi Fajar/Rian, setidaknya sampai beberapa bulan ke depan.

Hal itu tak lepas dari fakta bahwa Fajar/Rian tak ada lagi di jalan menuju Olimpiade, mereka pindah haluan ke jalan pembuktian.

Menunggu Amarah Fajar/Rian di All EnglandFajar/Rian mampu jadi salah satu ganda papan atas dunia namun masih sering inkonsisten. (dok. PBSI)

Turnamen-turnamen ke depan bakal jadi pembuktian bahwa Fajar/Rian punya kemampuan. All England jadi ajang paling dekat untuk melihat rasa kecewa mereka berwujud jadi amarah di lapangan.

Fajar/Rian bukan jadi pemain Indonesia pertama yang menelan kegagalan lolos ke Olimpiade karena ketatnya persaingan. Pada Olimpiade 1992, Joko Suprianto gagal lolos karena kalah bersaing dengan Alan Budikusuma, Ardy B. Wiranata, dan Hermawan Susanto. Namun Joko akhirnya bangkit dan sukses memberi bukti dan menjadi juara dunia di tahun 1993.

Jalan Fajar/Rian untuk bisa menuju tangga juara terbilang terjal. Di babak pertama, Fajar/Rian berhadapan dengan Mathias Boe/Mads Conrad-Petersen. Ganda Denmark ini kaya jam terbang meski peringkatnya masih ada di posisi ke-18.

Jalur Fajar/Rian menuju semifinal juga dipenuhi ganda tangguh seperti Marcus Ellis/Chris Langridge dan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda.

Menilik level permainan terbaik Fajar/Rian, mereka adalah sosok ganda yang mampu mengalahkan Kevin/Marcus, Ahsan/Hendra, dan juga sederet ganda lainnya.

Bila kesalahan-kesalahan mendasar Fajar/Rian terutama servis bisa ditekan, Fajar/Rian bisa melaju jauh di All England, termasuk menantang Ahsan/Hendra atau Kevin/Marcus di fase akhir kejuaraan.

[Gambas:Video CNN]

Indonesia Butuh Fajar/Rian

Meski Indonesia telah menetapkan Kevin/Marcus dan Ahsan/Hendra sebagai wakil yang berangkat menuju Olimpiade, Indonesia masih butuh upaya maksimal Fajar/Rian hingga race to Olympics berakhir.

Dengan kehadiran Fajar/Rian di zona delapan besar, mereka setidaknya bisa menjegal potensi negara lain memiliki dua wakil di Olimpiade mendatang.

Sejauh ini baru Indonesia dan Jepang yang dipastikan memiliki dua wakil di Olimpiade mendatang. China dan Malaysia jadi negara yang tengah berusaha mendapatkan dua wakil di ajang empat tahunan tersebut.
Menunggu Amarah Fajar/Rian di All England

China berusaha mendorong Han Chengkai/Zhou Haodong masuk ke zona delapan besar sambil berharap Li Junhui/Liu Yuchen tetap aman di zona tersebut. Sedangkan Malaysia ingin berusaha mendorong Aaron Chia/Sooh Wooi Yik dan Goh V Shem/Tan Wee Kiong ke zona delapan besar.

Dengan Fajar/Rian bisa bertahan di zona delapan besar, mereka akan membantu Indonesia mengurangi persaingan dari dua negara tersebut sekaligus sedikit melapangkan jalan untuk Kevin/Marcus dan Ahsan/Hendra. (sry)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER