Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu dokter
Liga Inggris khawatir para pemain bakal mengalami cedera serius jika Liga Inggris tetap dilanjutkan antara Mei hingga Juni.
Klub-klub berencana melanjutkan laga musim ini jika wabah
virus corona usai untuk menghindari pelanggaran terhadap kontrak dan kasus legal lainnya.
Namun, seperti dikutip dari Daily Mail, hal ini menjadi kekhawatiran besar bagi dokter Liga Inggris. Pasalnya, ancaman cedera otot serius akan menghantui para pemain jika sisa sembilan atau 10 laga lagi tetap digelar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemungkinan paling cepat Liga Inggris musim ini bakal digelar kembali pada 1 Mei. Meski demikian, peluang itu amat tipis.
 Harry Kane (kiri) pemain yang rawan cedera serius jika Liga Inggris tetap dilanjutkan. (AP Photo/Petros Karadjias) |
Klub-klub percaya bahwa kompetisi belum bisa digelar kembali hingga mendekati Juni. Jika pilihannya pada Juni, tak ada pilihan lain bagi tim untuk tampil dua atau tiga kali dalam sepekan jika mereka fit selama sebulan.
Klub-klub yang masih tampil di turnamen seperti Piala FA dan kompetisi level Eropa, bakal mengalami 'siksaan' yang lebih berat lagi.
Para dokter pun sangat yakin jika jadwal Liga Inggris tetap dipaksakan digelar dengan jadwal yang sangat padat, bakal meningkatkan cedera otot yang sangat serius terhadap sejumlah pemain.
"Sangat sulit untuk bertanding pada Sabtu, Rabu, Sabtu lagi dalam periode singkat, meski memang bisa dilakukan. Namun, akan ada peningkatan kasus cedera pemain, tak diragukan lagi."
"Pemain yang lebih kuat akan mampu mengatasi, tetapi beberapa pemain membutuhkan waktu yang lebih lama untuk pulih. Mereka yang memiliki riwayat cedera atau yang baru saja kembali dari cedera akan sangat terancam," terang dokter yang tak ingin disebutkan identitasnya kepada
Daily Mail.
Pemain pemain seperti striker Tottenham Hotspur Harry Kane dan penyerang Manchester United Marcus Rashford tak mungkin dipaksakan bermain selama tiga kali sepekan. Pasalnya, mereka pernah mengalami cedera.
(bac/jal)