Jakarta, CNN Indonesia -- Di usia tak lagi muda,
Edinson Cavani, memiliki kesempatan terakhir untuk mencicipi atmosfer panasnya persaingan
Liga Inggris.
Cavani telah membuktikan diri sebagai salah satu striker hebat di generasinya. Ia menuai pujian saat membela Napoli di Liga Italia dan jadi idola bersama Paris Saint-Germain di Liga Prancis.
Hingga usia 33 tahun, Cavani masih tampak bugar dan konsisten mencetak gol bagi Paris Saint-Germain dan timnas Uruguay.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini Cavani telah mengemas 341 gol dari total 556 penampilannya di level klub. Sementara di timnas Uruguay, Cavani mengoleksi 50 gol atau hanya sembilan gol lebih sedikit dari kompatriotnya Luis Suarez.
Kini, Cavani berada di persimpangan jalan. Liga Spanyol dan Liga Inggris memanggilnya untuk menjalani petualangan baru yang kemungkinan jadi kesempatan terakhir di pengujung karier.
[Gambas:Video CNN]Dengan stamina dan naluri gol yang masih terpelihara, wajar bila Cavani masih banyak peminat. Adalah Atletico Madrid dan Chelsea yang paling ngotot meminangnya.
Sportskeeda melansir, Chelsea era Jose Mourinho sudah pernah melamar Cavani pada 2013. Namun, pemain yang identik dengan rambut panjang itu memilih pindah ke PSG dari Napoli.
Nah, peluang untuk bermain di Stamford Bridge kembali terbuka. Frank Lampard berniat mendatangkan Cavani sebagai solusi mandulnya lini depan The Blues selama beberapa musim terakhir.
Premier League bisa menjadi tantangan terakhir di pengujung karier Cavani seperti yang pernah dilakukan pendahulunya Zlatan Ibrahimovic.
 Edinson Cavani memiliki kesempatan terakhir tampil di Liga Inggris. (FIFA) |
Striker veteran asal Swedia itu meninggalkan PSG dan hijrah ke Manchester United. Sayang, sepak terjangnya tak berjalan mulus karena terbelenggu cedera.
Cavani tentu bisa mengukir cerita berbeda dari Ibra. Ia bahkan bisa saja meraih trofi Liga Champions, prestasi tertinggi yang belum pernah
Ini menjadi kesempatan terakhir Cavani untuk mencicipi atmosfer Premier League, kompetisi paling top di dunia. Jika tidak, Cavani masih punya peluang menjajal Liga Spanyol bersama Atletico Madrid. Namun, ia harus menyimpan asa meraih trofi bergengsi karena hegemoni Barcelona dan Real Madrid di La Liga.
Penangguhan kompetisi karena wabah virus corona ikut memperpanjang waktu berpikir Cavani dalam memutuskan masa depannya.
(jun)
[Gambas:Video CNN]