Permainan Lari Tiang dan 'Lumbung' Sprinter di Kampung Zohri

CNN Indonesia
Rabu, 22 Apr 2020 12:37 WIB
Pelari Putra Lalu Muhammad Zohri saat mengikuti pemusatan latihan nasional (Pelatnas) Atletik di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa, 3 September 2019. PB PASI terus memberikan latihan kepada atlet-atlet atletik sebagai persiapan ajang SEA Games 2019 di Filipina.
Lalu Muhammad Zohri melampaui rekor Suryo Agung Wibowo pada nomor lari 100 meter. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Suryo Agung Wibowo semakin yakin Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bisa disebut salah satu 'lumbung' para calon sprinter andalan Indonesia.

Keyakinan mantan pelari nasional tersebut dia ungkapkan ketika melakoni misi pencarian bakat dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di kampung halaman Lalu Muhammad Zohri tersebut. Suryo Agung mengungkapkan ada tradisi permainan lari tiang yang membuat bakat-bakat alam bocah di sana terasah.

Pria kelahiran Solo itu total mengantongi empat medali emas SEA Games. Sebanyak dua emas didapat pada SEA Games 2007 di Thailand, dua keping lagi pada SEA Games 2009 di Laos.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khusus di Laos, dia pernah melampaui rekor atas nama Mardi Lestari dengan catatan 10,17 detik pada nomor lari 100 meter. Rekor sebagai Manusia Tercepat di Asia Tenggara itu pun sempat bertahan selama 10 tahun.

Rekornya itu kemudian dipecahkan oleh sprinter muda asal NTB, Lalu Zohri, ketika dia meraih perak pada Kejuaraan Atletik Asia 2019. Zohri mencatatkan rekor 10,13 detik pada lari nomor 100 meter.

Lalu Zohri, sprinter Indonesia kebanggaan Lombok, NTB. (Lalu Zohri, sprinter Indonesia kebanggaan Lombok, NTB. (CNN Indonesia/Titi Fajriyah)
Suryo Agung kini menjalani kesibukan sebagai Kepala Sub Bidang Pengembangan Bakat di Asdep Pembibitan dan IPTEK Olahraga Kemenpora. Salah satu tugasnya adalah memantau bibit-bibit atlet, terutama dari cabang olahraga atletik seperti keahliannya.

Program scouting di Kemenpora ini baru dilakukan pada 2017. Di NTB, dia bersama tim memantau tiga titik. Jumlah itu diakuinya yang paling banyak dari 20-an titik pemanduan bakat.

"Khusus di NTB memang ada tiga titik karena terdiri dari beberapa pulau. Ada Pulau Lombok dan Sumbawa. Tapi di sana memang banyak sekali bakat-bakat atletik seperti yang dimiliki Lalu Zohri."

"Saya berani bilang NTB itu seperti Jamaika di Indonesia. Banyak sekali talenta-talenta yang bisa dipoles menjadi atlet-atlet atletik yang andal," ujar Suryo Agung kepada CNNIndonesia.com.

Permainan Lari Tiang dan 'Lumbung' Sprinter di Kampung Zohri
Suryo merujuk Jamaika sebagai negara yang kerap melahirkan para atlet atletik top dunia seperti Manusia Tercepat di Bumi, Usain Bolt.

Salah satu yang mendukung bakat lari anak-anak NTB, disebut Suryo adalah tradisi permainan lari tiang.

"Di sana mereka biasa menyebutnya adu lari tiang. Patokannya [start hingga finis] memang tiang-tian listrik di jalanan. Mau berapa tiang jaraknya? Tinggal mereka sebut untuk tantangan lari," terang Suryo.

"Larinya benar-benar cepat. Bahkan lucunya sampai ada anak yang hanya mengenakan celana dalam saja supaya menang lari. Mungkin agar lebih enteng, biar aerodinamik," ucap Suryo kemudian tertawa.

Suryo pun mengaku pihaknya sudah mendata sejumlah talenta muda di NTB, dan daerah-daerah lain di Indonesia yang sudah dikunjungi.

"Khusus untuk atlet atletik termasuk pelari, memang dilahirkan, bukan hanya dilatih. Anak-anak yang memiliki serat otot putih lebih banyak, potensinya besar untuk menjadi atlet."

"Tinggal caranya untuk bisa memoles bakat-bakat mereka. Untuk itu kami harus benar-benar mengupayakannya," pungkas Suryo.

[Gambas:Video CNN]

(bac/jal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER