Tak Langgar Aturan, Nepotisme di PT LIB Tetap Tidak Etis

CNN Indonesia
Kamis, 30 Apr 2020 19:42 WIB
Operator PT Liga Indonesia Baru (LIB) meminta kepada Persija Jakarta untuk mempertimbangkan kembali Stadion PTIK sebagai kandang saat menjamu Persib Bandung, 30 Juni mendatang .
Ilustrasi kantor PT LIB, operator kompetisi Liga 1 dan Liga 2. (CNN Indonesia/Titi Fajriyah)
Jakarta, CNN Indonesia -- Komisaris PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Liga 1 dan Liga 2, Hasani Abdul Gani mengatakan nepotisme dalam sebuah perusahaan tidak melanggar aturan. Meski begitu ia menilai nepotisme dalam perusahaan dianggap tidak etis.

Menyoal keberadaan Pradana Aditya Wicaksana yang ditunjuk sebagai General Manager PT. LIB, Hasani mengungkapkan hal itu masih berupa draf. Belum ada persetujuan atau keputusan akhir rapat direksi soal struktur organisasi baru LIB saat ini.

"Nepotisme di dalam konteks aturan di coorporate itu tidak salah, tapi ini soal etika saja. Kalau ada keluarga di perusahaan lebih ke etika. Tapi tidak ada aturan yang melarang dalam hukum aturan perusahaan. Tapi itu tidak etis," ucap Hasani usai pertemuan virtual bersama direksi LIB ketika dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (30/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pradana merupakan anak dari Direktur Utama PT LIB yang juga Wakil Ketua Umum PSSI Cucu Somantri. Draf itu belum disahkan melalui rapat persetujuan di kalangan direksi.

Steering Committee Piala Presiden Maruarar Sirait (kiri) berbincang dengan CEO Mahaka, Hasani Abdulgani saat konferensi pers terkait final turnamen sepak bola Piala Presiden di Jakarta, Rabu (14/10). Panitia memutuskan penyelenggaraan final Piala Presiden antara Persib Bandung dan Sriwijaya FC akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada hari Minggu (18/10) dengan mengerahkan 10.000 personel keamanan dari Polda Metro Jaya, TNI dan unsur terkait. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aww/15.Komisaris PT LIB, Hasani Abdulgani (kanan). (FOTO/Wahyu Putro A/aww/15)
Lanjut Hasani, dalam sebuah perusahaan setiap keputusan yang diambil harus melibatkan jajaran direksi dan komisaris. Setelah mendapatkan persetujuan, Surat Keputusan (SK) pengangkatan baru akan dikeluarkan.

"Sampai sekarang kan belum ada SK, karena belum ada SK kalau kemarin misalnya saya melihat dia bekerja di LIB itu sifatnya honorer dan dibayar per proyek," jelasnya.

Menurut Hasani, sesuai statuta yang tidak boleh dilakukan adalah jika seorang menjabat sebagai Exco PSSI tapi juga merupakan direktur sebuah klub.

"Itu justru yang tidak boleh [Exco PSSI merangkap Direktur Klub] karena akan terjadi conflict of interest," ujar Hasani.

Dalam rapat virtual LIB tersebut, lanjut Hasani tidak ada pembahasan mengenai struktur organisasi atau yang terkait dengan keberadaan anak Cucu Somantri. Hal itu dianggap bukan menjadi suatu bahasan yang penting.

[Gambas:Video CNN]

(ttf/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER