Jakarta, CNN Indonesia --
Tony Ferguson kalah TKO saat menghadapi
Justin Gaethje di
UFC 249. Berikut sejumlah kesalahan yang dilakukan oleh Ferguson di laga tersebut.
Catatan kemenangan beruntun Ferguson terhenti di angka 12 pertarungan. Gaethje berhasil menaklukkan Ferguson lewat kemenangan TKO di ronde kelima.
Berikut tiga kesalahan yang dilakukan Ferguson di laga lawan Gaethje:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Tak Memanfaatkan Keunggulan JangkauanTony Ferguson punya satu keunggulan atas Justin Gaethje, yaitu keunggulan jangkauan. Ferguson punya jangkauan 193 cm berbanding 177,8 cm milik Gaethje.
Dengan keunggulan tersebut, Ferguson justru terus memburu Gaethje dengan agresif dan tidak bertarung dengan mengandalkan keunggulan jangkauan.
Alhasil, gaya bertarung itu membuat Gaethje tak kesulitan mendaratkan pukulan ke pertahanan Ferguson.
 Tony Ferguson tidak memanfaatkan keunggulan jangkauan yang dimilikinya. (AP/John Raoux) |
2. Berani Tukar PukulanSejak ronde pertama, Ferguson sudah merasakan kedahsyatan pukulan Gaethje, namun ia masih tetap yakin untuk melanjutkan aksi tukar pukulan.
Salah satu keyakinan Ferguson mungkin berdasar pada keberhasilannya membuat Gaethje sempat berlutut akibat
uppercut yang dilepaskan olehnya.
Keputusan ini merugikan Ferguson. Dampak pukulan Gaethje lebih terlihat di wajah Ferguson dibandingkan dampak pukulan Ferguson yang tak terlalu 'merusak' wajah Gaethje.
3. Tak Mencoba Ground FightingSetelah terlihat kalah dalam adu pukulan, Tony Ferguson tidak tergerak untuk coba melakukan duel lewat
ground fighting dan terus bertahan pada posisi tukar pukulan. Ferguson tidak berupaya melakukan
takedown pada Gaethje di sisa pertarungan.
Hal itu akhirnya menuntun Ferguson pada kekalahan pertama sejak tahun 2012. Gaethje sukses memaksa wasit menghentikan pertarungan di ronde kelima setelah dua pukulan telak mendarat di wajah Ferguson.
(ptr)
[Gambas:Video CNN]