Jakarta, CNN Indonesia --
Tony Ferguson mendapatkan dua nasib sial di
UFC 249 setelah ia kalah dari
Justin Gaethje.
Nasib sial pertama adalah Ferguson gagal memperpanjang rekor kemenangan beruntun ke 13 pertarungan. Ferguson akhirnya menelan kekalahan pertama kalinya sejak tahun 2012.
Kesialan kedua adalah impian Ferguson untuk tukar pukulan dengan Khabib Nurmagomedov makin jauh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak Ferguson menyanggupi duel lawan Gaethje, hal itu juga sudah merupakan kerugian bagi Ferguson. Tidak ada keuntungan yang didapat Ferguson dalam perebutan sabuk interim tersebut, kecuali keuntungan finansial dalam bayaran tampil dari UFC.
Kemenangan bagi Ferguson tak akan membawa dirinya ke mana-mana, selain ke tempat yang seharusnya sudah menjadi haknya, yaitu penantang Khabib Nurmagomedov.
 Saat menerima tawaran duel lawan Justin Gaethje yang hadir sebagai pengganti Khabib, hal tersebut sudah merupakan kerugian bagi Ferguson. (AFP/Douglas P. DeFelice) |
Karena itu ketika Ferguson akhirnya kalah, maka ia seolah terkena peribahasa 'sudah jatuh, tertimpa tangga' alias menghadapi kesialan beruntun. Ferguson harus menyudahi rekor kemenangan beruntun di 12 laga pada duel lawan Gaethje.
Keperkasaan Ferguson luntur di hadapan Gaethje yang begitu buas memburu El Cucuy sepanjang laga. Namun di balik kekalahan tersebut, hal paling merugikan bagi Ferguson adalah tertutupnya jalan duel lawan Khabib Nurmagomedov dalam waktu dekat.
Dengan Gaethje menyandang status sebagai juara interim, Gaethje akan mendapat prioritas untuk lebih dulu melawan Khabib. Sementara itu Ferguson harus kembali mengatur ulang perjalanan untuk menjadi penantang utama.
Duel Khabib vs Ferguson sendiri selama ini dipercaya sebagai duel terbaik yang patut ditunggu di kelas ringan UFC. Namun melihat Ferguson dihajar habis-habisan oleh Gaethje, predikat itu mulai luntur dan 'nilai jual' Ferguson pun menurun drastis sebagai lawan yang sepadan bagi Khabib.
[Gambas:Video CNN]Sebelum ini, 'nilai jual' Ferguson terangkat tinggi berkat rekor 12 laga tak terkalahkan serta statusnya sebagai petarung hebat yang mampu memenangkan sejumlah pertandingan berdarah.
Dalam kondisi seperti ini, 'nilai jual' Ferguson bahkan ada di bawah Conor McGregor yang memang tetap populer dan diminati meski telah kalah dari Khabib di 2018.
Ferguson paling cepat butuh satu duel lain sebelum kembali punya kesempatan menghadapi Khabib. Duel itu mungkin membuatnya bakal dipertemukan oleh Conor McGregor yang juga tengah memburu jalan menuju titel perburuan gelar.
Namun bisa jadi Ferguson butuh waktu lama untuk bertemu Khabib lantaran banyak petarung yang juga antre mendapat giliran berduel lawan Khabib. Bahkan sejumlah petarung di luar kelas ringan seperti Jorge Masvidal hingga Georges St-Pierre sangat antusias menjajal kemampuan Khabib di
octagon.
Situasi makin sulit bagi Ferguson bila mengingat ucapan Khabib yang tak lagi memiliki waktu lama sebagai petarung MMA. Hal ini membuat ambisi Ferguson untuk berjumpa Khabib bisa jadi bakal tak terwujud.
(ptr)