Jakarta, CNN Indonesia -- Rickie Lambert gagal di
Liverpool lantaran ia kalah saing dari
Mario Balotelli yang lebih dipercaya oleh Brendan Rodgers meski tak menunjukkan sikap bagus saat latihan.
Lambert sangat antusias kembali ke Liverpool setelah sempat jadi pemain akademi klub tersebut di tahun 90-an. Di usia 30-an, Lambert bisa mencicipi kostum 'The Reds' yang selalu ia inginkan.
Lambert datang bersamaan dengan Balotelli. Kedatangan dua pemain ini sebagai upaya menutup lubang besar yang ditinggalkan oleh Luis Suarez yang pergi ke Barcelona.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sungguh luar biasa. Saya kembali ke kota saya sebagai sosok yang berbeda saat pergi. Saya tentu lebih profesional. Semua berjalan lancar, saya mencetak sejumlah gol dan cukup bahagia."
"Saya bisa katakan para pemain masih terkejut kehilangan Luis Suarez karena permainan tim benar-benar berkembang bersama Suarez. Saya tentu tidak bisa menggantikan sosok sepertinya. Datang saat Suarez pergi merupakan momen yang sangat berat," ujar Lambert dikutip dari
Bristol Post.
Lambert kesal karena upayanya untuk unjuk gigi terhambat oleh kebijakan Rodgers yang lebih memilih Balotelli.
"Brendan Rodgers mendatangkan Mario Balotelli dan menempatkannya di atas saya. Saya tidak mengerti keputusan itu."
[Gambas:Video CNN]"Cara Balotelli menjalani latihan sungguh memalukan. Di luar lapangan, dia adalah sosok yang dicintai. Namun kepribadiannya di lapangan tidak bagus. Saya tidak mengerti Rodgers membiarkan hal itu dan lebih memilihnya dibandingkan saya. Hal itu mempengaruhi saya secara langsung dan memberikan dampak negatif pada tim," kata Lambert.
Seperti halnya Balotelli, Lambert hanya bermain selama satu musim di Liverpool dengan catatan tiga gol. Kedua penyerang ini dianggap gagal di Liverpool.
Lambert sendiri kecewa tidak bisa berbuat banyak saat berseragam Liverpool meskipun tetap bangga akhirnya bisa membela tim favoritnya tersebut.
"Saya kecewa namun saya tetap bersyukur bisa mengenakan kostum Liverpool. Saya akan bisa membanggakan ini sampai hari saya meninggal," tutur Lambert.
(ptr/bac)