Olahraga Tanpa Penonton, Ujian Kehilangan Setengah Jiwa

CNN Indonesia
Sabtu, 30 Mei 2020 19:14 WIB
Suporter mengibarkan bendera merah putih pada pertandingan babak semifinal Indonesia Terbuka 2016. di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu, 4 Juni 2016. Tim Bulutangkis Indonesia gagal mengirimkan wakilnya ke final, setelah  Chong Wei sukses menaklukkan Ihsan dengan skor 21-9, 21-18 di babak semifinal Indonesia Terbuka 2016. CNN Indonesia/Adhi Wicaksono.
Penonton punya peran penting dalam penyelenggaraan kompetisi olahraga di Indonesia. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kemendagri mengeluarkan rekomendasi ajang olahraga tanpa penonton. Hal ini jadi tantangan berat bagi operator penyelenggara turnamen dan kompetisi di Indonesia di waktu new normal usai pandemi corona.

Tiap tahunnya, Indonesia jadi tuan rumah Indonesia Open, salah satu seri turnamen badminton BWF. Indonesia Open bahkan masuk dalam satu dari tiga seri yang berada dalam kelas Super 1000, bersama All England dan China Open. Indonesia Open pun seringkali terpilih jadi turnamen terbaik dan hal itu tak lepas dari penyelenggaraan termasuk juga lantaran gairah penonton yang terlihat sepanjang turnamen.


Ketua Panitia Pelaksana Indonesia Open, Achmad Budiharto mengaku masih menunggu perkembangan lebih lanjut terkait situasi yang ada di Indonesia maupun dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penyelenggaraan Indonesia Open di bulan November, kita masih harus melihat perkembangan selama beberapa bulan ke depan. Apa yang terjadi dan barulah dari situ kita bisa mengambil langkah dan keputusan," tutur Budi kepada CNNIndonesia.com.

Budi mengakui bahwa penjualan tiket penonton tidak menutupi operasional penyelenggaraan turnamen Indonesia Open tiap tahunnya. Dengan kapasitas Istora Gelora Bung Karno di bawah 10 ribu penonton, uang hasil penjualan tiket hanya menyumbang sekian persen pemasukan.

Budi menyatakan pihak sponsor, dalam hal ini Blibli tetap berkomitmen dalam penyelenggaraan Indonesia Open tahun ini.
Spot foto menarik di arena Indonesia Open 2019Indonesia Open selalu dipadati penonton. (CNN Indonesia/Titi Fajriyah)

"Hitung saja uang hadiah yang harus disediakan untuk turnamen. Lalu misal hitung kapasitas Istora dengan harga tiket. Dari situ bisa dilihat bahwa uang hasil penjualan tiket jauh di bawah biaya operasional."

"Namun penonton adalah salah satu alasan turnamen ini digelar. Karena kami ingin menunjukkan aksi-aksi pemain dan pertandingan pada penonton," ucap Budi.

Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah menyebut IBL terus menyelenggarakan rapat berkala demi memantau situasi untuk mengatur kemungkinan kembali bergulirnya IBL.

"Situasi saat ini berubah dalam hitungan hari. Itu yang terus kami pantau dan rapatkan. Sejak berhenti di April lalu, kami memang merencanakan September sebagai waktu kemungkinan untuk kembali menggelar kompetisi."

"Sejauh ini kami masih optimistis untuk bisa kembali menggelar laga lanjutan IBL," tutur Junas.

Junas menyatakan sudah mengetahui surat edaran Kemendagri dan mengakui laga IBL tanpa penonton bakal berpengaruh pada pos pemasukan.

"Tentu akan berpengaruh dari segi pemasukan lewat tiket penonton. Namun yang harus diperhatikan adalah dampak ketiadaan penonton terhadap sponsor."

"Sponsor tentu hadir karena ingin memiliki value di mata penonton yang hadir langsung di stadion," tutur Junas.

Karena itu Junas menegaskan IBL telah menggodok formula agar value yang didapat sponsor bisa tetap sama meskipun penonton tidak hadir di stadion bila nantinya peraturan itu tetap berlaku saat IBL kembali diselenggarakan.
Final IBL 2018 di Britama Arena (19/4)Kehadiran penonton turut berpengaruh pada daya tarik sponsor. (CNN Indonesia/Taufiq Syarifudin)

"Sekarang zaman digital, jadi kami akan berupaya meningkatkan value untuk sponsor lewat berbagai cara misal di media sosial dan youtube agar value yang diterima oleh sponsor tak berkurang."

Hal lain yang harus diperhatikan IBL adalah pemilihan tuan rumah seri IBL karena izin penyelenggaraan pertandingan merupakan kewenangan Pemda setempat.

"Tiap daerah statusnya tidak sama jadi kami saat ini juga melihat kondisi daerah-daerah yang bisa jadi tuan rumah penyelenggara," tutur Junas.

Junas berharap pemerintah bakal ikut andil membantu penyelenggaraan olahraga di Indonesia lewat dukungan dalam pelaksanaan tes rutin.

"Bundesliga melakukan tes berkala. Saya harap pemerintah bisa ikut memberikan dukungan pada penyediaan alat kesehatan terhadap kompetisi di Indonesia," ujar Junas.

Pemasukan dari tiket penonton terasa signfikan bila membicarakan kompetisi sepak bola Liga 1. Dengan jumlah kehadiran penonton mencapai puluhan ribu di laga kandang, penjualan tiket penonton merupakan salah satu sumber pendapatan klub.

Pro-kontra Liga 1 untuk bergulir kembali ini salah satunya didasarkan oleh pertimbangan laga tanpa penonton. Sejumlah klub menilai klub-klub bakal kesulitan untuk mengarungi kompetisi tanpa pendapatan dari tiket penonton.
GIF Banner Promo Testimoni

Sebelumnya, CEO PSIS Semarang, Yoyok Surkawi membeberkan bahwa pendapatan Laskar Mahesa Jenar sangat bergantung pada penjualan tiket.

Dibandingkan dengan pemasukan lain klub, kalkulasi penjualan tiket penonton buat PSIS bisa mencapai 50-60 persen dari pemasukan keseluruhan. Sedangkan dari sponsor hanya 20 persen dan sisanya hak komersial yang ditaksir di kisaran 10 persen.

"Buat Persija, Persebaya atau Persib mungkin bisa mencapai 70 persen pemasukan dari tiket itu," ujar Yoyok.

Dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 440-830 Tahun 2020, pemerintah mewajibkan penyelenggaraan acara yang mengundang kerumunan mematuhi protokol pencegahan Virus Corona.

"Acara-acara olahraga dan konser musik diharapkan memprioritaskan dilakukan tanpa penonton. Acara akan disiarkan langsung ke pemirsa di rumah mereka, sehingga mereka dapat menonton di TV, tablet, atau perangkat seluler mereka," tulis salinan keputusan yang diterima CNNIndonesia.com, Jumat (29/5).

Kehadiran penonton jelas merupakan hal vital bagi ajang olahraga. Banyak cerita kehadiran penonton mampu membangkitkan semangat sang bintang lapangan. Di luar pengaruh terhadap hasil pertandingan, kehadiran penonton juga merupakan penggerak roda kompetisi.

Penonton ibarat setengah jiwa dari kompetisi olahraga. Rencana agenda olahraga tanpa penonton membuat penyelenggara harus memutar otak untuk menutup kehilangan setengah jiwa tersebut, baik dari segi keriuhan pertandingan melainkan pemasukan dan pendapatan. (ptr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER