Jakarta, CNN Indonesia -- Asosiasi Pelatih Bola Basket Nasional (NBCA) yang di dalamnya terdapat pelatih-pelatih
NBA membentuk komite baru guna menangani ketidakadilan dan reformasi rasial.
Komite khusus itu dibentuk usai tewasnya
George Floyd secara mengenaskan oleh petugas kepolisian pada 25 Mei.
Dikutip dari
CBS Sports, komite itu dibentuk guna mencari solusi dari masalah rasial yang terjadi di kota-kota digelarnya NBA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak 30 pelatih klub NBA, termasuk Gregg Popovich, Steve Kerr, Lloyd Pierce, dan JB Bieckerstaff, dilaporkan bergabung dalam konferensi video pada Sabtu (30/5) waktu setempat. Sebagian besar juga kembali mengikuti pertemuan virtual pada Minggu (31/5).
Menurut Presiden NBCA Rick Carlisle dan Direktur Eksekutif David Fogel, pada Selasa (2/6), pihaknya membahas bagaimana komite ini bisa mengambil tindakan di seluruh kegiatan liga.
[Gambas:Video CNN]Selain mengumumkan pembentukan komite khusus, NBCA juga merilis pernyataan keras pada Senin (1/6) menanggapi kematian George Floyd.
Asosiasi pelatih merasa memiliki tanggung jawab untuk berdiri dan berbicara bagi mereka yang tidak merasa aman.
"Sebagai pelatih NBA, pelatih kepala dan asisten, kami memimpin tim putra, yang kebanyakan adalah Afrika-Amerika, dan kami melihat, mendengar serta berbagi perasaan frustrasi, tidak berdaya, dan marah," demikian pernyataan NBCA.
"Kejadian beberapa minggu lalu, kebrutalan polisi, rasial, tidak manusiawi, dan tidak dapat ditoleransi," ucap NBCA menambahkan.
NBCA menyebut orang-orang Afrika-Amerika kerap menjadi sasaran dan korban. Pembunuhan terhadap George Floyd dengan cara yang sadis pada siang hari dianggap memunculkan trauma.
"Kami berkomitmen untuk bekerja di kota-kota NBA, dengan pemimpin lokal, pejabat, dan lembaga penegak hukum untuk menciptakan perubahan positif di komunitas kami," kata NBCA.
Para pelatih NBA ini merasa menjadi rival di lapangan, tetapi di luar itu mereka berada di dalam tim yang sama untuk berperang melawan ketidakadilan rasial.
(sry/ptr)