PSSI dan APPI Bahas Gaji Pemain Tak di Bawah UMR saat Pandemi

CNN Indonesia
Kamis, 04 Jun 2020 15:22 WIB
Pemain Barito Putera Danilo Sekulic (kanan) berduel dengan pemain Bali United Leonard Tupamahu (kiri) saat pertandingan Liga 1 2020 di Stadion Demang Lehman, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Jumat (6/3/2020). Tuan rumah Barito Putra kalah atas tamunya Bali United dengan skor 1-2. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/nz
PSSI dan APPI membahas gaji pemain di tengah wacana pengguliran Liga 1 2020 di tengah pandemi virus corona. (ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S)
Jakarta, CNN Indonesia -- PSSI bersama Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) tengah menggodok penyesuaian gaji pemain di tengah pandemi covid-19.

Sebelumnya, dilatarbelakangi kompetisi yang diberhentikan, PSSI mengeluarkan Surat Keputusan (SK) bernomor SKEP/48/III/2020 yang mempersilakan klub-klub Liga 1 dan LIga 2 menggaji pemain maksimal 25 persen dari nilai kontrak mulai Maret sampai Juni 2020.


Opsi PSSI menggelar kompetisi pada September atau Oktober kemudian membuat gaji pemain dari Juli sampai September tidak jelas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Secara detail [persoalan gaji pemain dan pelatih] sedang dibicarakan PSSI bersama APPI dan APSI [Asosiasi Pelatih Sepak Bola Indonesia] untuk membuat formula terbaik. PSSI sifatnya mediator. Karena kita juga harus berikir tentang pemain, pelatih supaya bisa belanja kebutuhan rumah sehari-hari tapi juga tidak begitu berat membebani klub," ucap Yoyok Sukawi, anggota Exco PSSI kepada CNNIndonesia.com, Kamis (4/6).

General Manager APPI, Ponaryo Astaman, juga menjelaskan formula gaji pemain saat ini masih dalam tahapan pembahasan dan belum bisa menyebut persentase angka potongan gaji yang diusulkan kepada PSSI.

Pesepak bola Persib Bandung Geoffrey W.M Castillion (kedua kanan) dan Wander Luiz Queiroz Dias (kiri) merayakan selebrasi seusai mencetak gol ke gawang PSS Sleman pada pertandingan Sepak Bola Liga 1 2020 di stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (15/3/2020). Pertandingan tersebut dimenangkan Persib Bandung dengan skor 2-1.ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww.Persib Bandung memimpin klasemen Liga 1 2020 yang baru berlangsung tiga pekan. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Terlepas dari persentase pemotongan gaji, ada tiga poin yang diminta APPI kepada PSSI jika kompetisi Liga 1 maupun Liga 2 berencana digelar kembali termasuk protokol kesehatan dan kesejahteraan pemain.

"Kesepakatan yang dimaksud adalah protokol kesehatan mulai dari masa persiapan ketika liga dilanjutkan sampai akhir kompetisi. Kesepakatan ini diminta masuk dalam adendum kontrak pemain nantinya."

"Artinya, kalau sampai ada pemain yang terpapar covid-19, dia akan masih dapat pemenuhan haknya sampai akhir kompetisi, di luar dia masih bisa main lagi atau tidak nantinya. Pertimbangannya karena ini risiko keputusan melanjutkan kompetisi, jadi harus dapat perlindungan full. Hak mereka tidak bisa diganggu gugat kalau terkena covid," jelasnya.

Ponaryo juga menekankan PSSI harus menyelesaikan perselisihan yang terjadi akibat SK pemotongan gaji pemain sebesar 75 persen sebelum kompetisi dimulai.

GIF Banner Promo Testimoni

Mantan pemain PSM Makassar itu juga berharap tidak ada lagi pemain yang mendapatkan gaji di bawah Upah Minimum Regional (UMR) di masing-masing wilayah klub. Sebelumnya SK pemotongan 75 persen gaji dari PSSI pada Maret lalu masih ada pemain yang mendapatkan gaji di bawah UMR."Jadi kita buat batas minumum. Sebab kalau di bawah UMR jelas ini menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan tidak benar."

"Apapun yang akan disepakati nanti akan otomatis menyambung ke SK yang lama yang berakhir Juni. Adendum kontrak ini persoalan teknis dalam arti sudah seharusnya dan sewajarnya pihak-pihak itu mengerti kalau ada perubahan mekanisme lewat adendum, ini bukan tuntutan persyaratan tapi sebuah keharusan," tegas Ponaryo.

Menghadapi situasi pandemi, beberapa klub pun menyiasati keadaan dengan melakukan penyesuaian kontrak dan berharap pemasukan lain.


"PSIS [Semarang] sendiri soal gaji sudah clear sejak April. Ada kesepakatan antara pemain dengan manajemen. Semua pemain dan staf pelatih sudah menandatangani kontrak penyesuaian, semacam adendum. Termasuk kalau kompetisi dimulai lagi bagaimana, kalau disetop total bagaimana. Jadi jika nanti formula skema gaji dari PSSI sudah selesai, kami tinggal sesuaikan lagi," ujar Yoyok yang juga merupakan Direktur Utama PSIS.

"Kalau digelar tanpa penonton, kami usulkan ada pay per view disetiap pertandingan live tv atau streaming untuk tambahan income. Mengingat itu akan jadi satu-satunya income di luar subsidi dari LIB," kata Direktur Pengembangan Bisnis PS Tira Persikabo, Rhendie Arindra.

[Gambas:Video CNN]

(nva/sry)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER