Real Madrid belakangan dikaitkan dengan kontroversi termasuk keuntungan penggunaan teknologi Video Assistant Referee (VAR) dalam perebutan gelar juara La Liga Spanyol dengan Barcelona.
Komentar muncul tak hanya dari Barcelona, tetapi juga dari lawan-lawan Madrid yang merasa dirugikan atas keputusan-keputusan wasit.
Di sisi lain, Madrid terus menambah poin dan kini berada di puncak klasemen dengan 77 poin atau unggul empat poin atas Barcelona.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah La Liga Spanyol kembali dimulai, Madrid menghadapi Eibar pada pekan ke-28. Dalam pertandingan tersebut Karim Benzema sekilas terlihat offisde dalam proses gol pertama, namun wasit menganggap gol Toni Kroos tetap sah.
Empat hari berselang keputusan wasit menganulir gol Valencia ke gawang Madrid kembali memantik perdebatan. Gol Rodrigo Moreno dibatalkan karena wasit melihat Mario Gomez melakukan pelanggaran kepada Raphael Varane.
Kemenangan 2-1 Madrid atas Real Sociedad pada pekan ke-30 juga tak lepas dari keputusan wasit berdasarkan pengamatan melalui VAR. Wasit Javier Estrada menganulir gol Sociedad pada menit ke-68 karena Mikel Merino dianggap offside. Sementara dua menit berselang gol Benzema yang berbau handsball tetap disahkan.
Selanjutnya laga yang juga disorot adalah ketika Madrid menang tipis atas Getafe berkat penalti Sergio Ramos, namun ketika itu wasit tidak melibatkan VAR dalam proses menunjuk titik putih.
Dalam laga terkini Madrid, melawan Athletic Bilbao, VAR kembali menjadi pusat perhatian. Wasit Jose Gonzalez semula mengabaikan pelanggaran terhadap Marcelo, namun setelah melihat VAR hadiah penalti diberikan kepada Los Blancos yang sukses dimaksimalkan Sergio Ramos.
(nva/ptr)