Arema FC tetap mendukung Liga 1 2020 untuk kembali berjalan pada Oktober mendatang meski kasus positif virus corona di Indonesia mencatatkan rekor baru pada Kamis (9/7).
Berdasarkan data terbaru kasus positif per hari mencapai 2.657 orang. Lonjakan kasus positif Covid-19 ini membuat total akumulatif kasus menjadi 70.736 orang sejak pertama kali diumumkan, 2 Maret lalu.
General Manager Arema FC Ruddy Widodo mengatakan peningkatan drastis kasus virus corona tidak perlu membuat orang-orang ketakutan. Arema memang mendukung PT LIB untuk menggulirkan kembali kompetisi di tengah pandemi virus corona.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim Singo Edan juga telah menetapkan untuk hidup berdampingan dengan virus corona.
"Waspada boleh, phobia jangan sampai. Disiplin itu vaksin, harus disiplin dengan protokol kesehatan ketat. Jangan diam saja. Kalau menunggu entah kapan Covid-19 ini pergi," ucap Ruddy.
![]() |
Respons berbeda diberikan Persipura Jayapura, klub yang sejak awal abstain untuk menentukan sikap terkait kelanjutan nasib Liga 1 2020. Lonjakan kasus positif Covid-19 membuat Persipura tidak setuju jika kompetisi kembali digulirkan.
"Per hari ini, Jayapura sendiri berkembang terus paparannya. Angka yang positif naik terus. Kondisi hari ini jelas memperkuat alasan kami belum setuju dan belum mau untuk ikut melanjutkan kompetisi," kata Sekretaris Umum Persipura, Rocky Bebena kepada CNNIndonesia.com pada Kamis sore.
Lebih lanjut, ditegaskan Rocky, Persipura baru akan bersedia untuk melanjutkan kompetisi jika pemerintah dalam hal ini Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 biaa memberikan jaminan dan persetujuan untuk menggelar Liga 1 2020.
"Kemarin Ketua Gugus Tugas ke sini [Jayapura] dan menyampaikan sendiri terkait kompetisi akan ditinjau lagi, bisa atau tidak dilanjutkan," sebutnya.
Persipura juga tidak mempermasalahkan jika tim-tim lain bersedia untuk melanjutkan kompetisi. Namun, menurut Rocky, Persipura lebih memikirkan faktor kemanusiaan dalam kondisi wabah seperti ini.
"Kompetisi tidak lebih penting daripada kondisi kesehatan masyarakat Indonesia yang jika terpapar menjadi beban negara dan beban daerah. Kami ingin wabah ini tuntas dulu. Dan yang paling bisa untuk mengukur penurunan penyebaran virus corona ini Gugus Tugas."
Poin penting yang diminta Persipura kepada PSSI dan operator kompetisi PT. Liga Indonesia Baru (LIB) adalah rencana kompetisi beserta konsep penerapan protokol kesehatan. Selain itu, Persipura juga meminta jaminan jika ada salah satu pemain dalam tim yang terpapar Covid-19 dan kaitannya dengan proses isolasi dan penyembuhannya.
Selain itu, PSSI dan LIB juga harus memberikan jaminan tidak adanya perubahan jadwal pertandingan kompetisi yang rencananya bakal kembali dimulai pada Oktober hingga Februari 2021. Menurut Rocky, dalam kondisi normal saja jadwal pertandingan bisa berubah, apalagi dalam kondisi pandemi virus corona.
"Lewat dukungan kami ke Gugus Tugas itu kami mau membantu supaya pandemi ini cepat berkurang. Jangan sampai kita jadi salah satu klaster. Siapa yang bertanggung jawab kalau ada yang positif? Persipura ingin PSSI dan LIB bikin panduan teknis mulai dari persiapan sampai kompetisi beserta risiko-risikonya, supaya kita tidak saling menyalahkan," jelasnya.
(ttf/jal)