Pengamat sepak bola nasional, Tommy Welly, menyebut keputusan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan atau Iwan Bule rangkap jabatan menjadi manajer Timnas Indonesia merupakan langkah blunder.
Menurut Towel, sapaan Tommy Welly, ini jadi kali pertama seorang Ketua Umum PSSI merangkap jabatan sebagai manajer Timnas Indonesia. Bahkan, rangkap jabatan itu juga disebut Towel, jadi yang pertama di dunia sepak bola internasional.
"Ini absurd sebagai exco, tidak semua harus ditangani sendiri. Sebagai presiden federasi sepak bola, dia [Iwan Bule] ada perangkat untuk menangani sepak bola, ada pakar menangani wasit, timnas yang elite, pembinaan usia muda," kata Towel dalam sambungan telepon kepada CNNIndonesia.com, Selasa (28/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, dalam sebuah event besar seperti Piala Dunia U-20 2021 mendatang, Iwan Bule bakal tampil menjadi simbol Presiden federasi sepak bola di Indonesia, PSSI.
Dalam pelaksanaannya nanti, Iwan Bule disebut akan berada di bangku VVIP untuk mendampingi delegasi FIFA, AFC maupun delegasi federasi peserta lain.
"Kalau dia [Iwan Bule] jadi manajer, seperti apa dalam benaknya? Buat saya ini seperti menandakan bahwa dia tidak mengerti bagaimana pergaulan di sepak bola internasional," ucap Towel.
"Saya sebut ini sebagai sebuah ketidaklaziman dalam dunia sepak bola internasional. Mungkin dalam konteks global dunia, ini pertama kalinya presiden federasi jadi manajer. Bagaimana pandangan federasi sepak bola lain terhadap Indonesia?" tutur Towel menambahkan.
Towel menyebut PSSI akan malu di hadapan FIFA, AFC maupun federasi sepak bola lain karena dianggap tidak paham akan koridor di dunia sepak bola.
"Kelihatannya mungkin tidak penting. Tapi menurut saya, ini blunder kaitannya terhadap pemahaman pengelolaan sepak bola. Dia kan punya perangkat di PSSI, dia itu exco, ketua umum lagi posisinya," Tommy Welly menegaskan.
Tidak hanya itu, exco dalam melaksanakan tugasnya menggunakan prinsip kolektif kolegial. Artinya, dalam membahas, pengambilan keputusan dan pertanggung jawabannya dilakukan secara bersama-sama sesuai prinsip kolektif kolegial.
"Orang boleh datang dari background apapun. Tapi kalau organisasi sepak bola tetap harus ikut aturan sepak bola. Pemimpin mungkin punya gaya khas masing-masing, tapi ada koridor yang jadi pakem organisasi sepak bola itu sendiri yang harus diikuti," kata Towel.
"Seperti tidak ada orang lain saja yang capable yang bisa jadi manajer. Dia punya tanggung jawab sebagai presiden federasi. Seorang manajer Timnas Indonesia itu akan mempertanggung jawabkan hasilnya kepada ketua umum. Kalau ketua umum yang jadi manajer, bagaimana pertanggung jawabannya nanti?" tanya Towel.
Sebelumnya, Iwan Bule dalam sambutan usai penandatanganan MoU bantuan fasilitas dengan Kemenpora untuk Timnas Indonesia U-19 ke Piala Dunia U-20 2021 mengatakan akan turun langsung untuk menjadi manajer.
"Kami akan maksimal sesuai harapan presiden soal prestasi, kami akan terus kawal. Saya jadi manajernya, supaya bisa turun langsung dan memperhatikan mereka," ucap Iwan Bule di Wisma Kemenpora, Senin (27/7).
Pernyataan itu juga diamini Exco PSSI, Endri Erawan ketika dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Selasa (28/7).
"Kemarin waktu MoU dengan Kemenpora kan sudah disampaikan Ketum [menjadi manajer Timnas Indonesia U-19," ujar Endri.
(ttf/jal)