Indonesia FIFA U-20 World Cup 2021 Organizing Committee (INAFOC) menyebut sampai saat ini belum menyiapkan rencana cadangan jika Piala Dunia U-20 2021 terpaksa ditunda akibat pandemi Covid-19.
Sebelumnya, FIFA telah menetapkan Piala Dunia U-20 akan digelar mulai 20 Mei sampai 11 Juni 2021.
Namun Indonesia akan tetap menyiapkan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 terlepas dari situasi pandemi yang masih melanda secara global.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagai penyelenggara kita menyiapkan diri untuk situasi yang ada, bagaimana yang diputuskan FIFA. Piala Dunia ini adalah properti FIFA maka yang memutuskan tetap atau ada penundaan itu mereka," kata Ketua INAFOC sekaligus Menpora, Zainudin Amali menjawab pertanyaan CNNIndonesia.com di konferensi pers virtual, Kamis (17/9).
Di sisi lain, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) telah memastikan penundaan Piala Asia U-19 yang juga ajang Kualifikasi Piala Dunia U-20 yang seharusnya digelar pada 14-31 Oktober mendatang.
Selain itu, AFC juga menunda sejumlah agenda turnamen sepak bola di Asia sampai akhir 2020. Termasuk Piala Asia U-16 dan Piala Asia Futsal juga akibat dari pandemi Covid-19.
Meski begitu, Indonesia selaku tuan rumah Piala Dunia U-20 tetap harus bersiap, apapun keputusannya nanti.
"Sebagai tuan rumah, kita harus bersiap dengan kondisi apapun. Pegangan kita Piala Dunia U-20 tetap dilakukan Mei sampai Juni 2021. Jadi persiapan kita tetap seperti jadwal," ucap Zainuddin.
FIFA pasti memiliki pertimbangan jika memutuskan untuk menunda gelaran Piala Dunia U-20 2021. Sebab, dampaknya juga akan terjadi pada semua negara yang menjadi calon peserta turnamen tersebut. Jika ada perubahan, lanjut Menpora, Indonesia harus membuat penyesuaian.
"FIFA pasti pertimbangkan lebih dulu [jika ada penundaan]. Kualifikasinya kapan? Yang pasti peserta sampai saat ini baru Indonesia sebagai tuan rumah. Sementara 23 peserta lain masih harus ditentukan dari hasil kualifikasi," sebutnya.
Sampai saat ini, belum bisa dipastikan wakil-wakil dari Asia-Oceania, Eropa, Amerika yang bakal tampil di Piala Dunia U-20 2021. Tetapi sebagai penyelenggara, ungkap Menpora, harus siap dengan perubahan situasi dan kondisi apapun, meski belum menyiapkan rencana cadangan.
"Kami belum siapkan plan lain. Kalau mundur kami tidak kesulitan. Yang sulit kalau tiba-tiba maju, tapi itu sangat kecil sekali kemungkinannya. Kami masih berpatokan pada Mei-Juni sesuai keputusan FIFA. Kemudian keputusan lain kalau melihat situasi kami tidak ada halangan yang berarti," jelas Menpora.
Sampai saat ini, INAFOC juga belum membicarakan tentang rencana acara pembukaan dan penutupan Piala Dunia U-20 2021. INAFOC menyebut harus berkoordinasi dengan FIFA.
Saat ini INAFOC bakal lebih dulu melengkapi daftar kepanitiaan dan segera berkantor di GBK arena. Itu dilakukan setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menandatangani Keputusan Presiden Nomor 19 Tahun 2020 yang ditetapkan pada 15 September 2020 berisi tentang Panitia Nasional Penyelenggaraan FIFA U-20 World Cup Tahun 2021 dan Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2020 berisi tentang Dukungan Penyelenggaraan FIFA U-20 World Cup Tahun 2021.
Jokowi, kata Zainudin, tidak memberikan arahan khusus soal lokasi acara pembukaan dan penutupan Piala Dunia U-20 2021 mendatang.
"Tidak ada arahan khusus, dari Presiden tidak ada. Kami masih komunikasikan dengan FIFA dan akan kita lihat [lokasi] mana yang paling memungkinkan [menggelar pembukaan dan penutupan]," kata politikus Partai Golkar itu.
(ttf/osc)