Kejutan terus terjadi pada pekan-pekan awal Liga Inggris. Sialnya klub-klub dengan nama besar yang jadi korban keanehan hasil Liga Inggris pada awal musim ini.
Pada pekan kedua lalu, Crystal Palace jadi tim pertama yang bikin kejutan. The Eagles yang tandang ke markas Manchester United di luar dugaan menang dengan skor cukup telak 3-1.
Sepekan berselang, giliran Leicester City yang bikin heboh. Tim asuhan Brendan Rodgers bisa membawa pulang kemenangan dari markas salah satu tim favorit juara, Manchester City.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Leicester tak gentar menghadapi skuad 'mewah' tim yang bermarkas di Stadion Etihad. Meski sempat tertinggal lebih dulu, The Foxes menang dengan skor meyakinkan 5-2 berkat hattrick Jamie Vardy.
![]() |
Setelah episode muram MU dan Man City, pekan keempat Liga Inggris malah menyajikan kejutan yang lebih besar. Aktornya adalah Tottenham Hotspur dan tim yang nyaris terdegradasi pada musim lalu, Aston Villa.
Tottenham menghancurkan MU yang begitu buruk dalam bertahan. Sedangkan Villa bermain layaknya 'Bayern Munchen' saat menghantam Liverpool.
Tottenham mengalahkan MU di Old Trafford. Kekalahan kali ini terasa lebih menyakitkan buat tuan rumah karena harus kalah dengan skor 1-6.
Kekalahan itu masuk daftar catatan hitam MU. MU untuk keempat kalinya kalah dengan margin lima gol di Liga Inggris dan yang pertama sejak Oktober 2011 melawan Man City.
Saat banyak pihak mengira tak ada kejutan lebih besar dari hasil buruk yang diraih MU, sang juara bertahan Liverpool malah hancur hanya beberapa jam berselang.
![]() |
Pengoleksi 19 gelar Liga Inggris dibantai Villa dengan skor 2-7. Liverpool sudah tertinggal 1-4 di babak pertama. Saat peluit panjang tanda babak kedua usai, The Reds keluar lapangan dengan kepala tertunduk karena kalah dengan kebobolan tujuh gol.
Kejutan dengan tumbangnya tim-tim besar jadi pertanda anehnya Liga Inggris musim ini. Dugaan dari beragam keanehan ini diklaim karena waktu persiapan tim yang tidak ideal menyambut musim baru.
Para pemain yang biasanya dapat libur minimal dua bulan kini hanya bisa bersantai paling banyak dua pekan karena jeda antara akhir musim lalu dengan musim baru begitu mepet karena kompetisi sempat molor akibat pandemi covid-19.
Namun, dugaan ini dibantah oleh Jamie Carragher. Legenda Liverpool itu menilai tim kota pelabuhan memang layak kalah dari Villa di laga tersebut.
"Mereka seperti tidak bisa berlari di pertandingan ini. Kita tahu bukan itu masalahnya [persiapan tim yang minim], jadi Anda harus menggaruk kepala untuk tahu alasannya," ucap Carragher.
"Ada banyak yang salah dari penampilan tim. Begitu lambat, ini tim yang begitu enerjik melawan Chelsea dan Arsenal."
Beragam keanehan ini mirip dengan apa yang terjadi arena balap MotoGP 2020. Setelah Marc Marquez cedera patah lengan, pemenang setiap seri balapan jadi sulit untuk diprediksi.
Pembalap Petronas Fabio Quartararo sempat memperlihatkan gelagat bakal tampil dominan usai memenangi dua seri awal. Namun, Quartararo malah melempem dan pembalap-pembalap lain seperti Miguel Oliveira, Brad Binder, Franco Morbidelli bisa mencicipi podium juara.
Keanehan ini juga begitu kental mewarnai pekan-pekan awal Liga Inggris. Bahkan, posisi dua besar klasemen sementara ditempati Everton dan Villa.
Everton jadi satu-satunya tim yang berhasil menyapu bersih kemenangan dari empat laga yang sudah mereka lakoni. Kehadiran James Rodriguez terbukti memberikan pengaruh besar dalam permainan The Toffees.
Keberhasilan Everton memuncaki klasemen juga menjadi bukti anomali Liga Inggris pada awal musim ini. Jika konsisten, tim arahan Carlo Ancelotti bukan mustahil bisa bersaing untuk zona Liga Champions musim depan.
Sebaliknya tim-tim dengan nama besar malah berada di luar zona 10 besar. Man City saat ini menempati posisi ke-14 sementara MU hanya berjarak dua tingkat dari zona degradasi dengan menempati posisi ke-16 dari 20 tim peserta Liga Inggris.
(sry)