Barcelona kalah 1-3 dari Real Madrid dalam laga El Clasico di Camp Nou. Alih-alih menyalahkan VAR dan drama Sergio Ramos, Barcelona lebih pantas mengkhawatirkan kesiapan mereka, terutama lini belakang untuk menghadapi musim ini.
Lini belakang Barcelona patut jadi pihak yang disalahkan di balik kekalahan menyakitkan dari Real Madrid di El Clasico kali ini. Bek-bek Barcelona tidak berhasil menampilkan tembok yang tebal untuk menghalau serangan Madrid.
Hal tersebut masih ditambah oleh kecerobohan-kecerobohan yang dilakukan sehingga Sergio Ramos yang penuh trik dan pengalaman bisa memaksimalkan hal tersebut dengan baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada menit kelima, lini belakang Barcelona sudah kehilangan fokusnya dalam mengantisipasi serangan Real Madrid.
Serangan Los Blancos sejatinya sederhana, namun kemudian menjadi berbahaya karena koordinasi lini belakang Barcelona yang lemah.
![]() |
Petaka bermula dari operan Nacho Fernandez ke arah Karim Benzema. Marco Asensio bergerak di sisi kiri pertahanan Barcelona saat Benzema mulai menggiring bola. Tidak ada niat dari pemain Barcelona untuk langsung menutup pergerakan Benzema. Mereka semua hanya membayangi.
Kesalahan Barcelona, mereka tidak melihat Valverde berlari cepat dari tengah lapangan. Sergio Busquets tidak kuat mengejar, Pique mencoba menutup Benzema, dan Clement Lenglet malah mewaspadai Asensio yang berada di sisi luar.
Alhasil, satu umpan terobosan dari Benzema membuat Valverde berdiri bebas di kotak penalti. Penyelesaian apik membuat Real Madrid unggul 1-0.
Setelah berhasil menyamakan skor menjadi 1-1Kesalahan kedua lini belakang Barcelona kembali menguntungkan Real Madrid di babak kedua, tepatnya di menit ke-62.
Dalam sepak bola era VAR, pemain bertahan tentu tak lagi bisa iseng dan jahil dalam mengawal lawan termasuk lewat tarikan baju. Bila mereka berjumpa lawan yang pandai bersandiwara seperti Sergio Ramos, mereka bakal celaka.
Merasa kaus miliknya ditarik Lenglet, Sergio Ramos melakukan hal terbaik yang bisa dilakukan. Terjatuh dengan penuh drama meskipun tarikan itu tak terlalu kuat dan ia dalam kondisi tak menguasai bola.
Setelah momen itu, Madrid melakukan protes dan meminta wasit melihat VAR. Dalam tayangan ulang, wasit Juan Martinez Munuera tentu melihat bahwa memang ada tarikan baju yang dilakukan Lenglet ke Sergio Ramos.
Wasit jelas bisa menunjuk titik putih dengan asumsi tarikan baju itu bisa mengganggu upaya Sergio Ramos untuk menyambut umpan.
Sergio Ramos menuntaskan aksinya dengan sempurna karena eksekusi penalti yang dilakukannya sukses menggetarkan gawang. Sergio Ramos dengan cerdik memanfaatkan kecerobohan Lenglet yang semestinya tidak perlu melakukan tarikan.
Gol Sergio Ramos jelas krusial karena membuat skor menjadi 2-1. Pada kondisi 1-1, Barcelona sempat menggedor pertahanan Real Madrid dan menghasilkan sejumlah peluang berbahaya.
![]() |
Sementara setelah tertinggal 1-2, Barcelona justru tidak banyak menghadirkan ancaman. Real Madrid justru jadi pihak yang bernafsu untuk mendapatkan gol ketiga di sisa waktu yang ada.
Lini belakang Barcelona yang buruk makin diperlihatkan secara telak pada gol ketiga Real Madrid.
Neto, yang sebelumnya melakukan beberapa penyelamatan gemilang malah ikut membuat kesalahan. Bola yang coba ditangkapnya saat berduel dengan Vinicius Jr. lepas.
Lihat juga:Jon Jones Tak Sudi Khabib Disebut GOAT UFC |
Rodrygo lalu mendorong bola ke arah Modric. Modric kemudian mempermainkan Neto sebelum menendang ke gawang yang coba ditutup oleh Pique dan Sergino Dest. Modric mencetak gol dan Real Madrid pulang dengan skor 3-1.
Barcelona boleh tak terima dengan kekalahan ini dan menunjuk VAR jadi kambing hitam, namun sebelum itu mereka harus lebih dulu menyadari bahwa lini belakang mereka memang benar-benar memprihatinkan.
(jun)