Juara kelas ringan UFC Khabib Nurmagomedov dianggap menghasut orang-orang berbuat kekerasan terkait kecaman kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron beberapa waktu lalu.
Selama ini Khabib Nurmagomedov terkenal sebagai petarung dengan pribadi yang baik. Ia tidak saja disiplin namun juga selalu tenang dengan tidak melemparkan provokasi jelang pertarungan.
Akan tetapi, hal itu berbeda di mata juara Olimpiade asal Rusia Karolina Sevastyanova. Menurut peraih medali emas di Olimpiade 2012 di London, meskipun bisa menyatukan banyak orang, namun Khabib mengajak orang-orang berbuat kekerasan lantaran mengecam Emmanuel Macron.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hal yang memicu kekerasan sangat menakutkan. Saya sangat menentangnya. Ini bisa dibilang tidak benar. Kita hidup di dunia yang sangat tidak stabil, sekarang kita memiliki situasi yang tidak stabil dengan orang-orang sedang mengalami masa sulit," ujar Sevastyanova kepada R-Sport dikutip dari RT.
"Mengapa dia menghasut berbuat kekerasan? Apalagi sekarang ketika sebaliknya kita harus tetap bersama membantu satu sama lain, tetapi tidak saling membunuh," ucap mantan atlet 25 tahun itu menambahkan.
Khabib mengecam Emmanuel Macron setelah Presiden Prancis itu mendukung pembuatan karikatur Nabi Muhammad sebagai bagian dari kebebasan berekspresi.
Petarung 32 tahun mengunggah foto wajah Macron yang disertai dengan cap tapak sepatu di Instagram. Selanjutnya, Khabib juga menyebut mereka yang mendukung pembuatan karikatur Nabi Muhammad menantang Allah.
"Saya pikir tindakannya ditentukan oleh temperamennya. Mereka hidup sesuai dengan aturan yang melekat pada budaya mereka," kata Sevastyanova.
(sry/jun)