WAWANCARA EKSKLUSIF

Pratama Arhan: Rajut Mimpi ke Eropa Bersama Shin Tae Yong

CNN Indonesia
Sabtu, 14 Nov 2020 19:02 WIB
Pratama Arhan menjelma jadi bek kiri andalan Timnas Indonesia U-19 yang diracik pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae Yong.
Pemain Timnas Indonesia U-19 Pratama Arhan punya mimpi besar bisa bermain di Eropa. (Dok. PSSI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Aksi Pratama Arhan Alief Rifai saat Timnas Indonesia U-19 menjalani pemusatan latihan (TC) di Kroasia berhasil menyita perhatian. Pemain PSIS Semarang itu langsung nyetel dengan racikan Shin Tae Yong walau baru pertama kali dipanggil ke Timnas Indonesia U-19.

Arhan bukan hanya solid dalam bertahan, namun juga sangat rajin membantu serangan. Performa apiknya membuat Yudha Febrian harus rela duduk di bangku cadangan.

Arhan juga berbeda dengan pemain lain karena kemampuan lemparan ke dalam jarak jauh miliknya. Ia bahkan kerap dibanding-bandingkan dengan mantan pemain Stoke City, Rory Delap.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu, bagaimana perjalanan karier Arhan hingga bisa berseragam Timnas Indonesia U-19, targetnya bersama tim Garuda Nusantara, dan mimpi-mimpinya di masa depan?

Berikut wawancara khusus CNNIndonesia.com dengan Pratama Arhan:

Bisa diceritakan awal bisa suka sepak bola?

Saya mulai main sepak bola saat masih SD, sekitar kelas 3 atau SD. Dulu saya ikut SSB (Sekolah Sepak Bola) Putra Mustika bareng kakak saya. Swaktu SMP di Semarang saya pindah ke SSB 2000 Akademi Terang Bangsa.

Pemain Timnas Indonesia U-19 Pratama Arhan Alif melakukan pemanasan jelang lawan NK Dugopolje.Pratama Arhan jadi pilihan utama Shin Tae Yong di Timnas Indonesia U-19. (Dok. PSSI)

Saya memang suka main bola saja, seperti hobi. Tidak disuruh juga. Dulu kalau lagi nonton Timnas Indonesia main, pikirannya mau main bola juga. Terus itu saya jadikan motivasi untuk bisa sampai sekarang.

Tahun lalu saya ikut Piala Soeratin U-18 bersama PJL 2000 Terang Bangsa. Di situ saya bela Jawa Tengah. Di level nasional, Jawa Tengah kalah di babak delapan besar dari Bali United.

Dari sana saya diminta gabung PSIS Semarang buat tampil di Elite Pro Academy U-18 dan U-20 tahun lalu. Kemudian dari sana pada 2020 saya dipanggil ikut TC Timnas Indonesia U-19 di Cikarang.

Bagaimana rasanya pertama kali gabung Timnas Indonesia U-19?

Enggak nyangka juga tiba-tiba nama saya ada di daftar pemain yang dipanggil ke Timnas Indonesia U-19. Saat itu menurut saya banyak pemain yang mainnya bagus dan langganan timnas juga.

Waktu tahu dipanggil ke Timnas Indonesia U-19, saya langsung mengabari orang tua. Saya minta restu dulu karena itu paling penting. Orang tua saya jelas bangga karena anaknya bisa masuk timnas.

Sebenarnya agak minder juga karena kan saingannya pemain-pemain bagus semua. Mereka yang sering langganan Timnas Indonesia, seperti Yudha Febrian, Salman Alfarid dan lain-lain yang sekarang sudah jadi teman.

Seperti apa rasanya dilatih Shin Tae Yong yang dikenal sosok pelatih yang keras?

Senang banget bisa dapat ilmu baru lagi, pelajaran, dapat latihan yang benar seperti apa. Belajar disiplin, tanggung jawab, kerja keras, dan juga mental.

timnas indonesia u-19Pratama Arhan dua bulan mengikuti pemusatan latihan bersama Timnas Indonesia U-19 di Kroasia. (Dok. PSSI)

Kendala bahasa awalnya sedikit menghambat sehingga latihan jadi tidak lancar. Terutama untuk memahami maksud dan maunya coach Shin itu apa.

Tapi lama-lama, semakin ke sini bisa menyesuaikan. Ada penerjemah juga, kan dibantu dengan bahasa tubuh. Kalau sekarang sih pemain dan pelatih sudah sama-sama tahu maunya apa, bagaimana.

Sosok Shin Tae Yong di mata Anda sebagai pemain?

Beliau sangat disiplin, tegas, bertanggung jawab. Dia enggak mau terlalu baik dan membuat pemain nyaman. Coach Shin juga fair, kalau pemain lagi jelek dia bilang jelek, kalau bagus dia bilang bagus.

Kadang Coach Shin juga suka bercanda sama pemain. Dia tahu kapan waktu serius latihan, kapan bercanda.

Bagaimana Anda menyesuaikan latihan berat dan aturan ketat Shin Tae Yong?

Awalnya penyesuaian dulu, agak lama penyesuaian kalau latihan berat gitu. Makanya banyak yang awalnya tidak kuat, muntah dan sakit. Pertamanya ngeluh juga, tapi lama-lama mulai mengikuti dan menikmati karena pada akhirnya kita sendiri yang merasakan kalau latihan ini bagus buat kita sebagai pemain.

Saya sendiri mengakui fisik saya kurang bagus tetapi setelah latihan dengan coach Shin, ada peningkatan.

Untuk makanan juga tidak boleh makan gorengan. Dulu sih saya suka gorengan, sebelum tahu kalau gorengan tidak bagus buat olahragawan seperti saya. Sekarang harus dibatasi makan gorengan, sesekali kalau cuma buat menghilangkan pengen sih enggak apa-apa. Tapi sebagai atlet profesional kita harus jaga kondisi.

Boleh diceritakan pengalaman TC di Kroasia bersama Timnas Indonesia U-19?

Ini pertama kali saya ke Eropa, sebelumnya saya hanya pernah ke Thailand. Ke Kroasia jadi pengalaman luar biasa bisa tampil sama tim-tim besar seperti Kroasia, Bosnia dan Herzegovina, dan lain-lain.

Selama di Kroasia selalu dapat masukan yang baik. Chemistry antar pemain dan pelatih sudah terbangun dan sudah nyambung. Pelatih mau begini, jadi kita pemain harus begini. Jadi sudah saling mengerti, jadi sangat kompak.

Sangat efektif bisa latihan di Eropa, kualitas lapangan bagus, lawan uji coba juga bagus. Terasa banget bedanya. Sekarang ada peningkatan dari segi mental dan fisik.

Manajer pelatih tim nasional Indonesia Shin Tae-yong, Jakarta, Jumat, 28 Agustus 2020. CNN Indonesia/Bisma SeptalismaPratama Arhan semakin matang di bawah asuhan Shin Tae Yong. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)


Sempat ada perasaan takut terpapar virus corona selama di Kroasia?

Tidak takut sih, biasa saja karena kita menjalankan protokol ketat. Di Sveti Na Muri saat itu waktu kami datang belum ada yang tercatat positif. Di sana itu kaya di desa, kalau mau ke kota jauh dan di sana agak sepi juga.

Kalau Split berbeda sekali tetapi yang positif Covid-19 sedikit. Kami juga terus mengikuti protokol ke mana-mana pakai masker, bawa dan pakai hand sanitizer. Kami sesama pemain dan pelatih juga saling jaga dan saling kontrol.

Apa yang paling Anda rindukan selama dua bulan di Kroasia?

Orang tua, keluarga itu pasti. Setiap hari pasti kasih kabar melalui WhatsApp, kalau telepon paling dua hari sekali. Kalau habis latihan rasanya capek banget ya paling ngabarin saja terus langsung tidur.

Pesan dari ibu dan bapak jaga kesehatan, semangat dan kerja keras. Saya harus buktikan kalau saya bisa jadi yang terbaik. Terus saya kangen makan bakso sama sate. Kangen dua makanan itu.

Anda punya kemampuan lemparan jarak jauh yang mematikan? Apa benar karena main basket?

Di SSB Terang Bangsa, saya pernah ikut juga main basket bareng teman-teman di sana waktu SMP mau ke SMA. Tapi bukan karena itu juga.

Saya juga tidak tahu dari mana bisa buat lemparan jauh. Pertama kali saya coba lemparan jauh waktu main di Purwokerto bareng Terang Bangsa. Itu sekitar 3 tahun lalu. Bahkan waktu itu lemparan saya jadi gol.

Sejak saat itu ya latihan biasa saja. Tidak ada latihan khusus lemparan ke dalam. Latihan paling push up, sit up, dan pull up saja.

Dari sejak SMP saya memang sering nambah porsi latihan sendiri. Kalau libur latihan biasanya saya latihan sendiri untuk memperbaiki kekurangan saya. Kadang juga saya minta program latihan tambahan sama pelatih waktu di PSIS.

Anda sempat viral karena lemparan jauh Anda disebut mirip dengan Rory Delap. Bagaimana tanggapannya?

Pertama kali saya enggak tahu siapa Rory Delap. Saya juga enggak tahu kalau dia punya lemparan ke dalam yang jauh. Terus saya diberitahu teman-teman kalau dia itu dulu pemain Stoke City.

Banner Live Streaming MotoGP 2020

Saya lihat-lihat ternyata lemparannya jauh juga, saya kagum. Kalau dibandingkan, saya masih kurang jauh. Saya masih kurang, banyak yang harus diperbaiki.

Apa target pribadi Anda bersama Timnas U-19 di Piala Asia maupun Piala Dunia U-20?

Tentu saja persiapan harus maksimal, saya sih mau main maksimal buat kasih yang terbaik semoga bisa lolos ke perempat final atau semifinal.

Di Piala Dunia juga begitu, yang penting saya harus menampilkan permainan maksimal sama teman-teman supaya bisa kasih yang terbaik buat Indonesia.

Saya optimistis saja bisa lolos masuk skuad Timnas Indonesia U-19. Saya juga masih harus kerja keras supaya bisa dapat posisi. Sekarang kan masih terus bersaing, masih banyak pemain hebat lain, jadi harus latihan giat, semangat, dan kerja keras.

Ada rencana berkarier di Eropa?

Target saya ke depan, saya mau berkarier main di Eropa. Sekarang sih belum ada yang nawarin. Mungkin nanti setelah Piala Dunia ada yang memberikan tawaran. Yang penting saya kerja keras dan berikan yang terbaik.

(ttf/jal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER