303 Hari dan Rindu yang Menggantung di Pelatnas Cipayung

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Selasa, 17 Nov 2020 19:00 WIB
Setelah turnamen All England berakhir
Pemain-pemain Indonesia terakhir kali tampil di turnamen internasional pada All England 2020. (Dok. PBSI)
Jakarta, CNN Indonesia --

"Rindu banget sama pertandingan, delapan bulan tidak bertanding rasanya aneh dan sedih. Rasanya pengin cepat balik tanding lagi. Semoga tahun depan semua sudah membaik," ucap Melati Daeva Oktavianti.

--------------------------------------------------

Pemandangan Praveen Jordan berlutut dan teriakan kegembiraan Melati Daeva Oktavianti di final All England 2020 sepertinya sudah berjalan lama di belakang. Namun kenangan itu adalah kenangan terakhir yang bisa diputar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Turnamen All England adalah turnamen internasional terakhir yang diikuti oleh pemain-pemain Indonesia. Setelah itu, rentetan turnamen terus-menerus dihadapkan pada pembatalan demi pembatalan.

Tak hanya penggemar yang dihadapkan pada dahaga pertandingan, pun begitu halnya para pemain badminton Indonesia. Keputusan tidak berangkat ke Piala Thomas-Uber (yang akhirnya dibatalkan) plus Denmark Open membuat pemain-pemain Indonesia tak lagi mengikuti pertandingan di sisa tahun 2020.

Praveen Jordan/Melati Daeva juara All England 2020.Praveen/Melati saat juara All England 2020. (Dok. PBSI)

Memang pernah ada turnamen internal, baik perorangan maupun individu. Namun sifat turnamen internal tersebut jelas tidak bisa menutupi kerinduan untuk beraksi di turnamen level internasional.

Alhasil, hari-hari pemain pelatnas Cipayung dihabiskan untuk latihan demi latihan tanpa turnamen dan pertandingan. Mereka seolah harus terus berjalan tanpa titik tujuan.

Di masa normal, intensitas latihan disesuaikan dengan persiapan menuju turnamen. Setelah menjalani intensitas latihan tinggi, intensitas latihan bakal menurun jelang pertandingan. Ada pula turnamen dengan persiapan yang minim karena jadwal padat di sela-sela turnamen tersebut.

Ritme macam itu hilang.

Namun latihan harus terus berjalan. Tanpa latihan, banyak hal yang bakal hilang, mulai dari kondisi fisik hingga sentuhan dan adaptasi di lapangan.

Belum lagi pemain harus berhadapan dengan situasi sulit lainnya, yaitu dari segi pendapatan. Tanpa turnamen, tentu tidak ada prize money yang didapatkan. Selain itu, mungkin ada penyesuaian nilai kontrak dengan sponsor akibat ketiadaan turnamen.

Hari-hari berat itu yang coba dijalani para pemain-pemain badminton Indonesia.

hendra setiawanTak mudah menjalani latihan terus-menerus tanpa rutinitas turnamen. (CNN Indonesia/Putra Permata Tegar)

"Tentu bosan dengan situasi tidak ada pertandingan dalam waktu lama. Saya sempat benar-benar jenuh latihan di bulan Juli dan Agustus."

"Saya coba tarik sisi positifnya saja, bahwa dengan tidak ada turnamen tahun ini, berarti lebih banyak waktu untuk berkumpul dengan keluarga. Selain itu tanpa banyak turnamen, kondisi badan jadi lebih cepat pulih bila ada yang terasa sakit," kata Hendra Setiawan.

Setelah bisa bertahan selama delapan bulan, penantian pemain-pemain Indonesia segera mendekati akhir. BWF sudah menetapkan turnamen Asia Open digelar pada 12 Januari 2021 atau 303 hari berselang usai All England.

Memang masih ada sekitar 1,5 bulan ke depan, namun penantian mereka sudah terlihat tujuannya. Di Asia Open, protokol kesehatan yang diterapkan BWF terlihat lebih rapi dibandingkan saat mereka menggelar Denmark Open.

"Latihan juga sudah mulai lebih intensif karena turnamen tinggal enam pekan lagi. Saya dengar pemain harus tiba satu minggu lebih dulu di Thailand sebelum waktu pertandingan," ucap Hendra.

Kevin Sanjaya/Marcus Gideon bawa Indonesia juara BATC 2020.Aksi Kevin/Marcus bakal bisa dinikmati pada Asian Open awal tahun nanti. (Dok. PBSI)

"Rindu sekali pertandingan, terakhir kami main di bulan Maret. Sudah lama sekali. Rasanya sudah ingin tanding, kami juga latihan terus jadi semoga saat tanding nanti langsung bisa menemukan pola permainan yang baik," kata Marcus Fernaldi Gideon.

Setelah 303 hari berlalu nanti, kerinduan pemain-pemain badminton Indonesia untuk beraksi di lapangan bakal terbayar.

Teriakan, kegelisahan, hingga kegembiraan mereka di lapangan adalah cairan-cairan yang bakal melegakan dahaga penggemar badminton Indonesia.

(jun)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER