Pengamat tinju nasional, M. Nigara menyebut jual beli pukulan bakal terjadi pada tiga ronde awal duel akbar Mike Tyson vs Roy Jones Jr di Staples Center, California, Amerika Serikat, Sabtu (28/11) waktu setempat.
Menurut Nigara, penampilan Tyson dan Jones yang memiliki usia di atas 50 masih terlihat bagus dalam dua hingga tiga ronde pertama. Akan tetapi, pada ronde-ronde selanjutnya bisa menjadi situasi yang membahayakan bagi kedua petinju.
"Lihat cara latihan dan uji coba Tyson tidak berubah. Terjadi jual beli pukulan pasti. Tyson tipenya boxing jadi pukul-pukulan terus. Sehingga hasilnya biasanya akan cepat karena lawan selalu diselesaikan secepatnya. Sedangkan Jones bisa orthodox, boxer atau stylish," kata Nigara kepada CNNIndonesia.com, Selasa (24/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nigara mengakui dengan usia Tyson dan Jones yang tidak lagi muda, pertarungan nanti sangat membahayakan bagi kedua petinju sekalipun di luar ring terlihat prima.
"Menurut saya, kalau lihat selintas cara latihannya, Tyson yang menang. Tapi persis di atas ring tergantung bagaimana tiga ronde awal nanti," ujarnya.
Tyson kembali naik ring usai memutuskan pensiun 15 tahun lalu. Kembalinya petinju berjulukan Iron Mike dipercaya Nigara bukan soal uang. Meskipun sempat bangkrut dan jatuh miskin, Tyson saat ini sudah menjalani kehidupan normal dengan harta cukup banyak yang dihasilkan melalui bisnis ganja yang dijalaninya.
Bahkan, lanjut Nigara, sebelum pandemi Covid-19 mulai, Tyson pernah mendapatkan tawaran untuk kembali naik ring dengan bayaran US$100 juta untuk lima pertandingan atau sekitar Rp280-Rp300 miliar per pertarungan.
"Saya sebenarnya tidak yakin pertarungan ini akan terjadi karena Jones sudah mengatakan bahwa ia malas bertemu Tyson. Tapi bisa jadi terjadi karena ada tawaran tersendiri. Kenapa Tyson bangkit lagi pasti bukan karena uang, tapi karena dia merasa mampu," ungkap Nigara.
Uang banyak yang pernah dimiliki Tyson pada masa kejayaannya juga disebut Nigara tidak sebanding dengan nama besarnya sebagai petinju. Tyson pernah berstatus sebagai petinju pertama yang mendapatkan bayaran besar kemudian diikuti Floyd Mayweather Jr.
"Nama Tyson masih laku dijual untuk sebuah sensasi dibanding Roy Jones yang merupakan petinju besar tapi namanya tidak seperti Tyson. Untuk menjadi petinju besar itu butuh sensasi. Dan Tyson memenuhi sensasi itu dari segi apapun. Jadi dia sangat laku dijual," ucap Nigara.
(ttf/jal)