Man United di Liga Champions: Ngeri-ngeri Sedap

CNN Indonesia
Rabu, 02 Des 2020 10:51 WIB
Manchester United di Liga Champions dan di Liga Inggris menampilkan dua performa yang berbeda.
Man United menampilkan performa menjanjikan di Liga Champions. (AP/Dave Thompson)
Jakarta, CNN Indonesia --

Manchester United di Liga Champions dan di Liga Inggris menampilkan dua performa yang berbeda.

Jelang laga Man United vs Paris Saint-Germain, Edinson Cavani menawarkan persaingan panas di lini depan Setan Merah karena baru saja mencetak dua gol di liga domestik.

Bukan tidak mungkin Ole Gunnar Solskjaer akan menampilkan Cavani bersama dengan Marcus Rashford demi kelanjutan ketajaman Man United di Liga Champions.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rashford merupakan pemain tertajam Man United di Liga Champions. Penyerang Inggris itu sudah mencetak lima gol atau hanya tertinggal satu gol dari Erling Haaland yang memimpin daftar top skor. Sementara Bruno Fernandes sudah menyarangkan tiga gol dan Anthony Martial satu gol.

Selain fakta produktivitas Rashford di kompetisi level kontinental tersebut, Man United terbukti lebih subur ketimbang di liga lokal.

Manchester United's Marcus Rashford, right, celebrates with Manchester United's Bruno Fernandes after scoring his side's second goal during the Champions League group H soccer match between Manchester United and RB Leipzig, at the Old Trafford stadium in Manchester, England, Wednesday, Oct. 28, 2020. (AP Photo/Dave Thompson)Bruno Fernandes dan Marcus Rashford dua pemain subur Manchester United di Liga Champions. (AP Photo/Dave Thompson)

Dalam empat pertandingan, Man United sudah mencetak 12 gol dari empat laga atau memiliki rata-rata mencetak tiga gol per pertandingan. Sementara di Liga Inggris, The Red Devils melesakkan 16 gol dari sembilan partai atau memiliki rataan 1,7 gol per laga.

Jumlah gol Man United di Liga Champions hanya kalah dari Barcelona, Bayern Munchen dan Borussia Monchengladbach.

Selain lini depan yang lebih tajam, barisan pertahanan Man United di Liga Champions pun lebih rapat. Dari empat pertandingan, gawang Manchester Merah yang dikawal bergantian David De Gea dan Dean Henderson kebobolan empat kali.

Sementara di Liga Inggris, Man United kebobolan 16 kali dari sembilan laga. De Gea kebobolan dua kali dalam dua laga dan berhasil clean sheet ketika bertemu RB Leipzig, sementara Henderson kejebolan dua kali dalam satu laga.

GIF Banner Promo Testimoni

Selain perbedaan lini serang dan pertahanan, Man United di Eropa juga cukup meyakinkan jika tampil di Old Trafford. RB Leipzig dibuat tak berdaya. Skor lima gol tanpa balas menjadi bukti selain kemenangan 4-1 atas Istanbul Basaksehir.

Sementara di Liga Inggris, Man United baru sekali menang di kandang. Itu juga dengan skor tipis ketika mengalahkan West Bromwich Albion setelah dikalahkan Crystal Palace, Tottenham Hotspur, Arsenal dan diimbangi Chelsea.

(nva/jun)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER