Lionel Messi tinggal menghitung hari di Barcelona, klub yang sudah melambungkan namanya hingga menjelma legenda sepak bola dunia.
Saga perceraian Messi dan Barcelona berlanjut setelah sempat ribut-ribut di awal musim. Niat La Pulga untuk hengkang menggunakan klausul istimewa di akhir musim lalu digagalkan petinggi Barcelona.
Lihat juga:Resmi: Iker Casillas Kembali ke Real Madrid |
Presiden Barcelona yang saat itu masih dikuasai Josep Maria Bartomeu menahan Messi dengan klausul 700 juta euro atau Rp12 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya, Messi harus berperang di pengadilan jika ingin memaksa hengkang. Pemilik enam gelar Ballon d'Or itu pun tak kuasa melawan Barca lewat meja hijau dan memutuskan bertahan.
Keputusan Messi bertahan di Barcelona membuat penampilannya angin-anginan di Camp Nou. Hubungannya dengan para pemain senior Barcelona pun tak harmonis lagi.
Gerard Pique dan Sergio Busquets jadi pemain jebolan La Masia yang paling murka dengan sikap Messi. Mereka menilai bintang asal Argentina itu tidak memiliki empati kepada klub yang telah melambungkan namanya.
![]() |
Pandemi virus corona tak pandang bulu menghantam finansial klub-klub Eropa, termasuk Blaugrana. Rencana Messi untuk pergi dari Catalan dianggap bisa membikin situasi makin parah.
Media-media Spanyol bahkan menangkap wajah murung Messi di sesi latihan. Ia sering kali terlihat sendirian di lapangan di saat pemain lain asyik bercengkerama dan penuh canda.
Saat ini, saga perceraian Messi dan Barcelona kembali menguat. Kontrak pemilik 10 trofi La Liga dan 4 gelar Liga Champions itu akan berakhir pada Juni 2021.
Dengan demikian, per 1 Januari 2021 atau sekitar enam bulan sebelum kontraknya habis, Messi bebas bernegosiasi dengan klub manapun dengan status free transfer.
Manchester City digadang-gadang sebagai kandidat kuat untuk mendapatkan tanda tangan Messi. Keberadaan Pep Guardiola, yang pernah melatih Barcelona, jadi faktor utama.
Keduanya bahkan sudah berbicara jauh-jauh hari soal skenario reuni di Man City. Rencana ini membuktikan Messi masih haus gelar dan ingin jadi bagian mimpi besar Guardiola menyabet gelar Liga Champions di Citizens.
![]() |
Tapi, belakangan Paris Saint Germain juga masuk daftar calon klub ideal Messi. Kehadiran Neymar di PSG bisa jadi magnet untuk mendatangkan Messi ke Paris. Maklum, keduanya merupakan sahabat baik di dalam maupun luar lapangan.
Neymar sendiri pernah ngotot balik ke Barcelona dua tahun lalu demi bermain satu lapangan dengan Messi dan Luis Suarez. Gayung bersambut, Messi juga serius mendesak klub untuk memulangkan Neymar.
Namun, Barcelona enggan merogoh kocek besar untuk merekrut Neymar lagi. Messi meradang karena manajemen dianggap tak serius membangun Barca jadi klub nomor satu dunia yang harus dikelilingi para pemain terbaik.
Kegagalan Barcelona memulangkan Neymar jadi salah satu faktor kekesalan Messi. Terlebih Barcelona malah mendatangkan Antoine Griezmann dari Atletico Madrid yang dianggap tidak setara dengan Neymar.
![]() |
Per 1 Januari 2020, Messi bebas bernegosiasi dengan klub manapun untuk pindah dari Barcelona. Ia bisa memilih reuni dengan Guardiola di City atau Neymar di PSG.
Namun, Messi saat ini juga dihadapkan dengan pilihan lain. Ia bisa bertahan agar tidak dilabeli pengkhianat klub yang punya moto 'Mes que un club' tersebut.
Media-media Spanyol menyebut satu-satunya yang bisa membuat Messi bisa bertahan adalah presiden Barcelona selanjutnya. Setidaknya ada enam calon, di antaranya Joan Laporta, Victor Font, dan Toni Freixa.
Laporta menjadi sosok yang bisa membuat Messi bertahan karena bukan orang baru di Barcelona. Ia pernah menjabat presiden Barcelona 2003-2010 dan di era tersebut Messi promosi ke tim utama dan melesat sebagai bintang.
Banyak raihan gelar baik individu maupun tim dicapai Messi dan Barcelona di bawah kendali Laporta bersama Frank Rijkaard dan Pep Guardiola.
Bersama Rijkaard Barcelona mengakhiri puasa gelar Liga Spanyol sejak 1999. Pelatih asal Belanda itu mampu mempersembahkan dua gelar La Liga musim 2004/2005 dan 2005/2006.
![]() |
Barcelona pun sukses menggondol trofi Liga Champions pada 2006 sejak terakhir kali 1991. Di bawah kendali Guardiola, Messi mampu mempersembahkan dua gelar Liga Champions.
Eks pemain junior Newell's Old Boys itu pun makin mengilap dengan meraih Ballon d'Or pada 2009 dan 2010. Gemilang penghargaan itu terjadi di era Laporta.
Pemilihan presiden baru Barcelona akan terjadi pada 24 Januari. Bukan tak mungkin Messi akan bertahan di Barcelona dan mulai membangun ulang skuat juara Barcelona sebelum memutuskan gantung sepatu di Camp Nou.
Messi tampaknya mulai berpikir ulang menentukan masa depannya di Barcelona. Jika semula ngotot ingin hengkang, kini hatinya mendua dan bisa diputuskan seusai pemilihan presiden.
Terlebih Laporta yang dianggap sebagai salah satu kandidat kuat untuk menduduki kursi presiden Barcelona terus melakukan kampanye untuk mempertahankan Messi.
Baru-baru ini Laporta tak segan menyebut Barcelona sering membohongi Messi terkait masa depan klub. Ambisi Messi untuk meraih gelar lebih banyak dianggap tidak mendapat dukungan penuh dari Barcelona.
(jun/har)