Rionny Ungkap Beda Pembinaan Badminton Jepang dan Indonesia

CNN Indonesia
Selasa, 05 Jan 2021 21:48 WIB
Kabid Binpres PP PBSI, Rionny Mainaky menyebut perbedaan atlet badminton Jepang dan Indonesia terletak pada displin dan pantang menyerah.
Kabid Binpres PBSK Rionny Mainaki menyebut disiplin dan pantang menyerah letak perbedaan atlet badminton Jepang dan Indonesia. ( CNN Indonesia/Ahmad Bachrain).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Rionny Mainaky membeberkan perbedaan pembinaan atlet badminton antara Indonesia dan Jepang. Displin jadi kunci perbedaan atlet kedua negara.

Sebelum pulang ke Indonesia dan menjadi Kepala Pelatih tunggal putri pelatnas PBSI Cipayung, Rionny punya pengalaman 23 tahun melatih bulutangkis di Jepang. Mulai dari pelatih di klub, sampai kepala pelatih Timnas Jepang.

"Memang mereka [Jepang] lebih disiplin. Lalu soal semangat pantang menyerah, mereka memang sudah terbiasa karena dilatih sejak kecil dari sekolah. Selama bertanding, mereka juga tidak pernah merasa panik," ucap Rionny dilansir PBSI, Selasa (5/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dibanding pebulutangkis Jepang, pemain Indonesia dianggap Rionny sering kurang sabar. Berdasarkan hal itu, mau tidak mau ia harus melatih kesabaran pemain.

Selain itu, setiap turun ke lapangan, baik untuk berlatih maupun bertanding, pemain-pemain Jepang disebut Rionny selalu bersuara yang menyemangati diri mereka sendiri.

GIF Banner Promo Testimoni

Karakter itu juga yang dibawa Rionny saat menjadi pelatih di pelatnas bulutangkis Cipayung. Juga ketika ia telah diangkat menjadi Kabid Binpres PBSI untuk periode 2020-2024.

"Saya selalu disiplin, semangat, dan pantang menyerah itu harus. Selain itu, saya termasuk keras dalam berlatih. Tetapi, maksudnya latihan keras ini saya harapkan juga muncul dari kemauan si atlet sendiri," tambahnya.

"Mereka harus menyadari bahwa hanya dengan latihan keras akan menghasilkan prestasi terbaik. Kalau tidak mau berlatih keras, saya kira percuma saja, karena hanya membuang waktu dan membuang harapan orang saja," ujarnya.

Rionny juga menganggap dirinya bukan seseorang yang antikritik. Ia mengaku tidak ada masalah dengan kritik yang membangun dan malah menerimanya senang hati.

"Saya tahu kritik itu agar bulutangkis Indonesia terus maju dan berprestasi. Apalagi kita tahu, olahraga bulutangkis itu kan punya semua. Yang pasti, liputan dan tulisan media itu akan memengaruhi sekali terhadap prestasi dan semangat pemain," pungkas Rionny.

(osc/jal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER